13 Tahun Warga Ellar Udviseruk Malra Tidak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Ketua tim pemekaran ohoi elaar udviseruk

Langgur Tual News – 13 tahun lamanya, warga masyarakat di Elaar Udviseruk, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku tidak tersentuh bantuan dari Pemerintah RI dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, pasalnya ketidakjelasan status Ohoi pecahan dari Ohoi Induk Elaar Lamagorang itu sampai saat ini belum mendapat perhatian serius Pemkab Malra bersama DPRD Malra.

Daniel ngutra 006
Ketua Tim Pemekaran Ohoi Elaar Udviseruk,
Daniel Ngutra

Hal ini diungkapkan Ketua Team Pemekaran Ohoi Elaar Udviseruk, Daniel Ngutra kepada tualnews.com, Jumat ( 19/7 ). Kata Ngutra, yang baru menggantikan mantan Ketua Tim pemekaran  Ohoi Udviseruk, Yonatan Madubun ( almarhum – red ), menerangkan kalau kampung ellaar Udviseruk  berdiri sejak tahun 2006, dengan jumlah penduduk 387 jiwa, 109 Kepala Keluarga ( KK ).

“ Sampai saat ini kami terus berjuang untuk jadi Ohoi definitif sama dengan Ohoi lain di Kabupaten Malra, namun perjuangan itu sia – sia belaka karena belum ada perhatian serius dari Pemkab Malra dan DPRD “ ungkapnya.

Ngutra mempertanyakan kinerja Komisi A DPRD Malra yang selama ini dibiayai dengan uang rakyat tapi tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat kecil, padahal berbagai laporan dan surat sudah dilayangkan berulang kali ke lembaga wakil rakyat itu.

“ Bapak Dewan di Komisi A DPRD Malra kerja apa ?, hanya habiskan uang rakyat dan tidak pernah perjuangkan aspirasi dari kami warga Elaar Udviseruk agar ada kepastian, kasihan masyarakat tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah “ kesalnya.

20181204 125940
Warga Ellar Udviseruk, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, Kabupaten Malra Bergotong Royong Menimbun Jalan Masuk Ke Kampung Dengan Tanah Putih, Sepanjang 750 Meter Untuk Memudahkan Mobil Angkutan Pasar Masuk Ke Kampung Mengantar Para Ibu – Ibu Yang Berjualan Ke Pasa Langgur.

Warga Elaar Udviseruk yang mayoritas beragama Kristen Protestan itu selama 13 tahun menderita, karena terombang – ambing dengan janji manis politik dari kepemimpinan Bupati Malra pada setiap ajang politik pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ( Calkada ) setiap tahun.

“ setiap moment politik Pemilukada, Pileg dan Pilpres, kami masyarajat kecil  termakan janji manis politik dari para pejabat daerah, namun  setelah mereka  menduduki jabatan lupa diri untuk melihat penderitaan masyarakat kecil, padahal suara rakyat yang menentukan mereka menduduki kursi empuk tersebut “  sorot Ngutra penuh tanda tanya.

Ketua Team Pemekaran Ohoi Elaar Udviseruk, Daniel Ngutra, minta Komisi A DPRD Malra agar segera menyikapi aspirasi masyarakat, karena sudah berulang kali Komisi A DPRD Malra menggelar pertemuan dengan para Tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda Ohoi Elaar Udviseruk, namun tidak ada tindak lanjut.

“ Kami minta bapak – bapak Dewan yang terhormat di Komisi A DPRD Malra sebelum akhiri massa jabatan sebagai wakil rakyat tolong tuntaskan aspirasi masyarakat, jangan hanya duduk dan berdiam diri, dimana hati nurani anda melihat penderitaan kami masyarakat kecil “ pintahnya.

Ngutra mengancam, kalau aspirasi warga masyarakat Ohoi Elaar Udviseruk yang ingin berdiri sendiri sebagai salah satu Desa / Ohoi tidak segera ditindaklanjuti Pemkab Malra dan DPRD Malra maka masyarakat akan menggelar aksi demo minta pertanggungjawaban Komisi A DPRD Malra. ( team tualnews.com )