Fenomena Alam Semburan Lumpur di Desa Liang Masuk Tembus Rumah Warga

Fb img 15696704054600861

Ambon Tual News – Sebuah Fenomena alam yang aneh, pasca Gempa Bumi 6,8 SR di Kota Ambon, Propinsi Maluku kembali terjadi di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah sejak Kamis lalu ( 26/2019 ).

Fb img 15696703934764504
Jalan aspal hotmix di Desa Liang, Pasca Gempa Bumi, ditembus lumpur tanah

Salah satu warga masyarakat Desa Liang, Ibu Saripa kepada tualnews.com mengaku rumah penduduk di Desa Liang, pasca Gempa Bumi, muncul fenomena semburan lumpur dari dalam tanah yang menembus jalan beraspal, rumah penduduk dan terdapat banyak lobang besar di tepi pantai maupun di darat.

“ Pasca Gempa Bumi, semua rumah penduduk di Desa Liang diselimuti lumpur, bahkan rumah warga yang dilapisi  keramik, lumpur tanah bisa tembus “ ungkapnya.

Akibat fenomena alam ini, kata Saripa ratusan penduduk di Desa Liang mengungsi ke areal pengunungan dan hutan sampai saat ini.

“ Sampai saat ini kami bersama ratusan warga lainya masih tetap bertahan di areal pengunungan dan hutan, karena takut terjadi Gempa Bumi yang berpotensi tsunami “ Terangnya.

Fb img 15696704054600861
Terdapat Banyak Lubang Kolam Semburan Lumpur Dari Bawah Tanah Baik Di Darat Maupun Laut Di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Bahkan Rumah Warga Yang Terpasang Keramik Ditembus Lumpur Tanah

Menanggapi munculnya fenomena tersebut seperti dikutip dari Kompas.Com, Sabtu ( 28/9/2019 ), berdasarkan keterangan Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin, menyebut bahawa fenomena tersebut mungkin terjadi saat gempa berkekuatan besar mengguncang sebuah daerah.

“ kalau saya lihat gambarnya itu seperti kaya habis semburan gitu ya. Itu istilahnya fenomena Sandi Boil “ Kata Andi.

Dia menyebut fenomena sandi boil atau semburan pasir terjadi karena saat gempa ada rekahan terbuka pada zona di bawah pijakan, ditambah tekanan air bawah tanah melalui pori –pori maka terjadi semburan.

Andi minta warga tidak perlu panik dan mengaitkan fenomena tersebut dengan tsunami dan laiinya karena hal tersebut merupakan fenomena biasa yang terjadi akibat dampak sekunder dari sebuah gempa besar. “ Itu biasa terjadi saat gempa besar, istilahnya dampak sekunder, dampak ikutan saat gempa besar “ tambahnya. ( team tualnews.com )