Kepo Ohoi Mun Kahar Raih ODF, Sukses Bina Rakyat Tidak BAB di Pantai

Img 20190930 wa0013

Langgur Tual News – Guna mencegah penyakit diare dan stunting  di Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku, sekaligus menyukseskan program Kementrian Kesehatan RI yakni Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ), Dinas Kesehatan Malra gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Kepulauan Kei tentang tentang pentingnya masyarakat di Ohoi / Desa tidak membuang air besar sembarangan ( BAB ) di sembarangan  tempat seperti yang menjadi kebiasaan buruk masyarakat selama ini menjadikan hutan dan pantai sebagai tempat BAB.

Fb img 1569894955646 1
Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Bersama Kadis Kesehatan Malra Dan Opd Pemkab Malra Ketika Diterima Secara Adat Kei Oleh Masyarakat Ohoi Mun Kahar, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kamis ( 26/9/2019 )

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara, dr. Ketty Notanubun, M.Kes kepada tualnews.com Senin ( 30/9/2019 ) mengaku dari 192 Desa / Ohoi di Kabupaten Malra, yang sudah berhasil terverivikasi 37 Ohoi, dan 27 Ohoi resmi berhasil dalam ODF.

“ Dari jumlah Ohoi / Desa sebanyak itu, 27 Desa / Ohoi sudah tidak buang air besar di sembarang tempat ( BAB ), salah satunya Desa / Ohoi Mun Kahar, Kecamatan Kei Besar Utara Barat  sebagai kampung yang ke 27 di Kabupaten Malra yang telah melaksanakan program STBM, sekaligus meraih predikat Desa ODF ( Open Defection )    “ Ungkap Notanubun.

Img 20190930 wa0013
Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Didampingi Kadis Kesehatan Malra, Dr. Ketty Notanubun, M.kes Menyerahkan Piagam Penghargaan Kepada Kepala Ohoi Mun Kahar, Mohamad Watubun Yang Sukses Meraih Odf Dan Membangun Desa Mun Kahar Dengan Membina Masyarakat Desa Tidak Buang Air Besar Sembarangan ( Bab ) Di Hutan Dan Pantai, Kamis ( 26/9/2019 )

Menurut Kadis Kesehatan Malra, deklerasi ODF di Ohoi Mun Kahar, ditandai dengan sosialisasi sekaligus pemberian piagam penghargaan kepada Kepala Ohoi Mun Kahar, Mohamad Watubun yang berhasil dan sukses membangun MCK masyarakat desa di setiap rumah penduduk, sehingga masyarakat setempat tidak lagi buag air besar sembarangan ( BAB ), kamis lalu ( 26/9/2019).

https://youtu.be/yB_O8VHvC2c
Wawancara tualnews.com, bersama Kadis Kesehatan Kabupaten Malra, dr. Ketty Notanubun, M.Kes di Langgur, Senin ( 30/9/2019 )

“ Deklarasi ODF di Mun Kahar dihadiri Bupati Malra, M. Thaher Hanubun dan pemberian piagam penghargaan kepada Kepala Ohoi Mun Kahar, Mohamad Watubun  bersama masyarakat atas dukungan dan partisipasinya dalam mendukung program STBM “ Jelas Kadis Kesehatan Malra.

Dikatakan, dengan deklarasi ODF di Ohoi Mun Kahar, maka diharapkan dapat diikuti Ohoi / Desa lainya di Pulau Kei Besar, karena keberhasilan yang diperoleh merupakan wujud dari kerja sama yang baik antara Pemkab Malra dan seluruh aparatur Pemerintah dan masyarakat Ohoi Mun Kahar yang terus bersinergi untuk menyukseskan program STBM.

Img 20190930 wa0017
Deklerasi Odf Di Ohoi Mun Kahar, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Kamis ( 26/9/2019 )

“ Dalam STBM ada lima pilar utama yakni ketersediaan air bersih, adanya jamban, tersedia tempat pembuangan air limbah masyarakat, pengelolaan sampah dan mencuci tangan dengan sabun. Ohoi Mun Kahar berhasil dalam program ini, karena terdapat perubahan prilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Ohoi Mun Kahar yang tidak membuang air besar sembarangan tempat ( BAB ), ini langkah baik menuju ke arah produktif dan lebih sehat “ Ujar Notanubun.

Diakui, deklarasi dan sosialisasi ODF sangat penting bagi masyarakat di Pedesaan, guna mencegah penyakit diare dan stunting bagi ibu hamil.

“ Kita berharap akses air bersih dan jamban dapat diselesaikan intansi terkait, sehingga dapat membantu Dinas Kesehatan dalam menyukseskan prorgam STBM, selain Ohoi Mun Kahar, deklarasi ODF juga sudah diikuti Ohoi /Desa lain seperti Ngilngof, Rumadian, Faan dll, jadi Ohoi Mun Kahar adalah desa ke 27 di Kabupaten Malra “ Terangnya.

Selain kegiatan pencanangan ODF di Kei Besar, Kadis Kesehatan Malra menjelaskan, sebelumnya selama berada di pulau Kei Besar, pihaknya juga melaksanakan kegiatan  monitoring dan evaluasi terhadap seluruh Puskesmas yang ada di pulau Kei Besar.

“ Kami coba buat kegiatan yang berbeda di tahun sebelumnya, biasanya kami langsung datangi Puskesmas, namun kali ini kami kumpulkan semua Puskesmas di satu tempat, dari 10 Puskesmas yang ada di Kei Besar, setiap perwakilan Puskesmas yang datang lima orang, jadi terdapat lima puluh peserta dengan masing – masing narasumber harus prosentase program dan kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas yang dipimpinya “ Tandas Notanubun. ( team tualnews.com )