Jelang HUT OPM, TNI Himbau 16.000 Penambang Freeport Tinggalkan Lokasi

Img 20191128 wa0039
Para pendulang emas di sekitar areal PT. Freeport yang masih melaksanakan actifitas mendulang emas, kamis ( 28/11/2019 )

Timika Tual News – Menjelang HUT OPM tanggal 01 Desember, TNI – Polri di Kabupaten Mimika, Papua menghimbau 16.000 pendulang emas di sekitar areal PT. Freeport untuk meninggalkan lokasi areal pertambangan.

Himbauan ini disampaikan langsung Dandim 1710 Mimika, LetKol Inf Pio Nainggolan kepada Pers di Mimika, kamis ( 28/11/2019 ).

Img 20191115 wa0013 1
Dandim 1710 Mimika, LetKol Inf Pio Nainggolan

“ kami sudah berulang kali berikan himbauan kepada para pendulang emas di sekitar areal PT. Freeport untuk tinggalkan lokasi menjelang tanggal 01 Desember peringatan HUT OPM “ Tandas Dandim.

Nainggolan mengaku, di areal pertambangan Freeport, terdapat sedikitnya 16.000 ribu warga masyarakat yang setiap hari mengais rejeki dengan cara mendulang emas, olehnya itu untuk mengantisipasi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di akhir tahun, pihaknya menghimbau agar para penambang meninggalkan lokasi.

“ Walaupun sudah ada himbauan dari kami, namun tak bisa dipungkiri para penambang emas setiap hari masih melaksanakan aktifitas di areal lokasi pertambangan “ ungkap Dandim 1710 Mimika.

Berdasarkan pantauan tualnews.com  setiap hari para pendulang masih terus melakukan actifitas mendukang emas guna memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, buktinya para pendulang nekad berjalan kaki dengan jarak yang cukup jau melintasi derasnya air sungai mengais rejeki di areal lokasi pendulangan emas.

Img 20191128 wa0032
Para penambang yang melaksanakan actifitas mendulang emas di areal Tanggul Barat, tepatnya di Mile 2,5 Kabupaten Mimika Papua, kamis ( 28/11/2019 )

Beberapah warga ketika ditemui wartawan di areal Tanggul Barat, tepatnya di Mile 2,5 Mimika mengakui dengan adanya himbauan TNI – Polri, mereka selalu meningkatkan kewaspadaan diri.

“ memang kita sudah dengar isu – isu jelang 1 Desember, tapi kami semua kerja dengan hati – hati “ tutur Eli,salah satu pendulang emas.

Kata Eli, dirinya bekerja sebagai pendulang emas tradisional sudah cukup lama, demi memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

Hal senada juga diakui, satu kelompok pendulang yang bernama Alex. “ kami sudah delapan tahun kerja sebagai pendulang emas yang merupakan sumber mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“ jadi kami disini hanya mendulang dari pagi hingga sore hari, kami tidak bermalam seperti biasanya “ katanya.

( team tualnews )