Warga Tayando Kota Tual Belum Nikmati Listrik Sejak Indonesia Merdeka

Img 20200211 wa0007
Anggota DPRD Kota Tual, Aisa Renuat bersama Ketua Komisi I DPRD Provinisi Maluku, Amir Rumra melaksanakan kunjungan kerja pengawasan di Kecamatan Tayando Tam , minggu kemarin.

Tual News – Warga masyarakat di pulau – pulau kecil seperti di Kecamatan Tayando Tam Kota Tual, Propinsi Maluku sejak Bangsa Indonesia Merdeka sampai saat ini belum menikmati lampu penerangan listrik dari PT. PLN.

Hal ini mengemuka ketika Anggota DPRD Kota Tual, Aisa Renhoat bersama Ketua Komisi I DPRD Provinisi Maluku, Amir Rumra melaksanakan kunjungan kerja pengawasan di Kecamatan Tayando Tam , minggu kemarin.

https://youtu.be/O6w2RaEj9qw
Video wawancara bersama Anggota Komisi III DPRD Kota Tual, Aisa Renhoat

Berdasarkan data yang dihimpun tualnews.com, reses dua politisi PKS di wilayah pulau – pulau itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Mereka dijemput ratusan warga Tayando dengan tarian dan upacara adat Kei.

Anggota Komisi III DPRD Kota Tual, Aisa Renuat kepada tualnews.com mengaku pertemuan bersama warga masyarakat Tayando, untuk menggali dan menyerap aspirasi masyarakat sehingga dapat diperjuangkan di lembaga DPRD.

“ Warga bertanya soal penerangan lampu PLN, sebab sejak Indonesia merdeka sampai saat ini mereka belum menikmati listrik dari Pemerintah “ Ungkapnya.

Atas pertanyaan dan aspirasi masyarakat, Politisi Perempuan asal Partai PKS Kota Tual itu menjelaskan kalau sesuai nota kerja sama ( MOU ) Pemkot Tual dan PT. PLN Cabang Tual, seharusnya Desa yang berada diwilayah kecamatan Tayando dan Tam sudah menikmati aliran listrik PLN tahun 2019, namun karena ada kendala.

Img 20200211 wa0005
Ratusan warga Kecamatan Tayando Kota Tual ketika menjemput Anggota DPRD Kota Tual, Aisa Renhoat bersama Anggota DPRD Maluku, Amir Rumra pada massa reses.

“ Sangat disayangkan di Tayando sudah ada jaringan dan Kantor PLN dibangun, namun masyarakat belum nikmati listrik, sebab belum ada pengadaan mesin listrik PLN “ Sesal Renhoat.

Menyikapi tuntutan masyarakat akan penerangan, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan II Kota Tual itu ketika beruadensi dengan Pimpinan PT. PLN Cabang Tual mempertanyakan hal ini.

“ Jawaban Manajer PT. PLN Tual, soal lampu listrik di Dullah Laut dan Tayando, listrik belum menyala sebab kebijakan pengadaan mesin lampu ada di PLN pusat. Kebetulan ada beberapah mesin PT. PLN Tual yang ganggur, bisa dipakai sementara untuk penerangan listrik di wilayah pulau – pulau, namun mereka terkendala biaya transportasi pemuatan mesin yang harus menggunakan kapal Landen  “ Jelas Aisa Renhoat.

Img 20200211 wa0008
Penjemputan Anggota DPRD Maluku dan Kota Tual dengan tarian adat oleh warga Kecamatan Tayando Kota Tual

Terkait penjelasan PT.PLN, Anggota Komisi III DPRD Kota Tual, Aisa Renuat mengaku akan berkoordinasi dengan Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag agar ada subsidi Pemkot Tual melalui APBD untuk membantu biaya transportasi pemuatan mesin PT.PLN Tual di Kecamatan Tayando dan Dullah.

“ bukan baru saat ini, tapi sejak leluhur masyarakat Tayando sangat tertinggal dari berbagai aspek pembangunan terutama listrik, sehingga wajar kalau anggaran daerah disisikan untuk membantu biaya transportasi mesin listrik PLN. Dalam reses kemarin, Kepala ASDP juga ikut serta dan menyanggupi pemuatan mesin dengan kapal Fery “ tandasnya.

Kata Renhoat, selama ini masyarakat menggunakan menggunakan lampu tenaga surya dan bantuan mesin genset dari Pemprop Maluku tahun 2017, di massa Gubernur Maluku, Ir. Said Assegaf.

“ Kantor dan Jaringan PLN sudah dibangun, tapi kendala mesin sehingga mudah- mudahan dengan bantuan subsidi Pemkot Tual tahun 2020, masyarakat di Tayando dapat menikmati listrik Negara sama dengan daerah lain di Indonesia “ Harapnya. ( tualnews )