Prosesi Adat Kei Warnai Pencegahan Cofid-19 di Nuhu Evav

Fb img 1585283837511

Tual News – Dalam rangka pencegahan Virus Corona Cofid-19 masuk di Nuhu Evav, Kepulauan Kei, Propinsi Maluku, Para Rat Ursiw dan Lorlim menggelar upacara adat Kei di beberapah tempat strategis, meminta penyertaan Tuhan dan Leluhur Kei untuk menangkal masuknya wabah virus mematikan itu di Kabupaten Malra dan Kota Tual.

Fb img 1585283847893
Para Raja Ur Siw dan Lor Lim berkumpul sebelum menggelar Upacara Adat Kei, pencegahan Cofid-19 masuk di Nuhu Evav

Prosesi Adat Kei dengan pengangkatan mas, uang koin, siri pinang dan tembakau didalam piring adat sebagaimana  tradisi adat dan budaya Kei itu dipimpin langsung Ketua Dewan Adat Kei, Drs. Hi. ABD Hamid Rahayaan didampingi para Raja lainya.

Upacara Adat Kei pertama digelar di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Malra, kemudian di Pelabuhan penyeberangan Vatdek menuju Elat, Kei Besar, Rabu ( 25/3/2020 ). Setelah itu pada Kamis  ( 26/3/2020 ), Dewan Adat Kei melanjutkan ritual adat Kei di Kei Besar dan Tamngil.

Fb img 1585283840243
Ketua Dewan Adat Kei bersama Para Raja, ketika menggelar ritual Adat Kei di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Malra

Selanjutnya pada jumat ( 27/3/2020 ), Para Rat Ursiw dan Lor Lim melaksanakan upacara adat Kei menangkal Virus Corona Cofid-19 masuk di Kota Tual, tepatnya di pintu masuk – keluar Kota Tual yang dinamakan Fid Nang Armau.

Upacara Adat Kei yang dipimpin Ketua Dewan Adat Kei, Drs Hi. ABD. Hamid Rahayaan, dihadiri Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag dan Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE, beserta Para Raja lainya, disaksikan masyarakat Kota Tual.

Fb img 1585301982726
Ritual Adat Kei Ketua Dewan Adat Kei Bersama Para Raja di pintu masuk – keluar Kota Tual di Pelabuhan Tual yang dikenal dengan nama Fid Nang Armau, Jumat ( 27/3/2020 )

Sebelumnya sesuai informasi yang dihimpun tualnews.com Raja Tual, Piet Tamher, melaksanakan ritual Adat Kei dengan cara yang berbeda.

Raja Tual dikabarkan mengumpulkan semua Ketua RT/RW dilingkup kekusaan Rat Tuvle untuk mengumpulkan uang koint, lalu didoakan secara Adat Kei oleh Raja Tual,kemudian dibawah pada enam titik keramat didalam wilayah kekuasaan Raja Tual, termasuk pintu masuk – keluar Kota Tual yang dikenal dengan sebutan Fid Nang Armau.

Dilaporkan,  usai prosesi Adat Kei itu digelar Raja Tual bersama perangkat Adat setempat, turun hujan deras membasahi Kota Tual saat itu.

( team tualnews )