4 Tahun Bangunan Kemenkop & UKM Jadi Sarang Setan di Kota Tual

Dsc 0373 3

Tual News – Empat tahun lamanya, sejak dibangun tahun 2017, dua belas bangunan Kementrian Koperasi dan UKM RI yang dibangun di ditengah hutan Desa Ohoitel, Kecamatan Dullah Utara Kota Tual, tak bermanfaat bagi masyarakat, bahkan bangunan megah itu menjadi sarang setan di Kota Tual.

Dsc 0366
Ini bukti 12 Bangunan rumah produksi Kementrian Koperasi & UKM RI yang dibangun tahun 2017 di Pertengahan Hutan Desa Ohoitel Kota Tual sudah ditumbuhi rumput. (dok-tualnews )

Sangat disayangkan azet negara yang menjadi milik Pemkot Tual, dibiarkan begitu saja, bangunan rumah produksi yang dibangun bagi para petani di Kota Tual tak memiliki asas manfaat untuk kesejatraan masyarakat.

Berdasarkan investigasi tualnews.com, 12 bangunan rumah produksi saat ini ditumbuhi rumput, bahkan tidak terurus, padahal bangunan megah di pertengahan hutan Desa Ohoitel itu sudah menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ) tahun 2017 sebesar  delapan milyar lebih.

Dsc 0367
Ini bukti 12 Bangunan rumah produksi Kementrian Koperasi & UKM RI yang dibangun tahun 2017 di Pertengahan Hutan Desa Ohoitel Kota Tual sudah ditumbuhi rumput. (dok-tualnews )

“ Kami tidak mengetahui manfaat bangunan yang dibangun Pemerintah ini untuk apa ?, setiap hari kami pergi kebun hanya bisa melihat 12 bangunan rumah yang sudah tidak terurus dan ditumbuhi rumput “ Sesal Ahmad warga Petani Desa Ohoitel.

Ahmad mengaku, 12 bangunan Kementrian Koperasi dan UKM RI dibangun bersamaan dengan beberapah pasar tradisional di Kota Tual tahun 2017, namun sampai saat ini bangunan itu terlantar.

“ Bangunan ini karena tinggal ditengah hutan, sehingga jadi tempat anak muda berpacaran dan sarang setan “ Kesalnya.

Dsc 0372 2
Ini bukti 12 Bangunan rumah produksi Kementrian Koperasi & UKM RI yang dibangun tahun 2017 di Pertengahan Hutan Desa Ohoitel Kota Tual sudah ditumbuhi rumput. (dok-tualnews )

Ahmad mempertanyakan kinerja Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag bersama Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, SE yang diduga banyak menciptakan paket proyek, tanpa memiliki perencanaan matang dan jelas, sehingga bangunan yang dibangun dengan anggaran negara milyaran rupiah tak memiliki asas manfaat dan ekonomi bagi masyarakat di Kota Tual.

“ Sangat disayangakan kalau azet negara yang dibangun tinggal terlantar seperti ini, massa wakil rakyat Kota Tual menutup mata hati dan telinga membiarkan hal seperti ini terjadi, kalau dipilih rakyat hanya datang, duduk, dengar, diam dan habis bulan terima gaji lebih baik mundur dari jabatan Anggota DPRD Kota Tual “ Sorotnya.

Untuk diketahui Kementrian Koperasi dan UKM RI tahun 2017 mengucurkan dana bantuan untuk pembangunan pasar tradisional di Kota Tual sebesar 50 millyar. Anggaran milyaran rupiah itu, Pemkot Tual dibawah kepemimpinan Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag memecahkan menjadi beberapah paket proyek diantaranya pembangunan Pasar dibeberapah lokasi yakni Pasar  Baru Kota Tual, Pasar Fiditan, Pasar Dullah, Pasar Kuur, dan  Tayando Tam serta pembangunan 12 unit rumah produksi. ( tualnews.com )