Sulit Peroleh Air Bersih, Lima Tahun Dana Desa Tayando Yamtel Pakai Rehab Rumah

Anak anak di pulau desa tayando yamtel menarik gerobak untuk mengambil air bersih

Tual News – Sudan lima tahun lamanya, sejak Pemerintah Pusat mengucurkan Dana Desa untuk pengentasan kemiskinan dan kesejatraan masyarakat, namun di Desa Tayando Yamtel, Kecamatam PP Tayando, Kota Tual, kucuran Dana Desa dari Pemerintah Pusat millyaran rupiah tidak dimanfaatkan untuk membangun program prioritas sesuai kebutuhan masyarakat, tapi diperuntuhkan untuk merehabilitasi rumah penduduk.

Tipikor Polres Malra Resmi Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Desa

Berdasarkan hasil investigasti tualnews.com, di Desa Tayando Yamtel, belum lama ini,  warga masyarakat setempat sangat kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan hidup sehari – hari. Untuk memperoleh air bersih, warga harus rela menarik gerobak mengambil air bersih yang tak jau dari pusat kampung.

Anehnya, setiap tahun anggaran, baik Pemkot Tual, Pemprov Maluku dan Pempus menganggarkan dana milyaran rupiah untuk pembangunan proyek air bersih di Desa Tayando Yamtel, namun banyak proyek air bersih  itu mubasir dilapangan, nampak terlihat hanya bak penampung air bersih yang megah dibangun dibeberapah sudut kampung Tayando Yamtel, sementara tidak ada air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di pulau – pulau tersebut.

DPO Polisi, Kades Kur Selatan Tual Bawah Kabur Dana Desa Ratusan Juta

“ Untuk kebutuhan air bersih, anak – anak kami pergi dengan gerobak ambil air di sumber mata air yang tak jau dari kampung “ Ungkap Ibu Siti Warga Desa Tayando Yamtel.

Ketika ditanya soal Dana Desa, sang Ibu yang pekerjaan sehari – hari bertani mengaku, dirinya tidak mengetahui besarnya Dana Desa Tayando Yamtel setiap tahun anggaran.

Pakai Dana Desa Bangun Rumah, Rengil Lapor Korupsi Ngurwalek di Kejari Tual

“ Kalau untuk Dana Desa Tayando Yamtel, Bapak nanti tanya di Pejabat bersama BPD, karena tidak pernah ada rapat musyawarah bersama masyarakat untuk menetapkan program prioritas di Desa “ Jelasnya.

Letsoin Sesalkan Warga Kur dan Tayando Jadi Anak Tiri Pemkot Tual

Dikatakan, selama ini yang diketahui adalah dirinya memperoleh bantuan rehabilitasi rumah yang dibiayai Dana Desa Tayando Yamtel.

“ Setiap Kepala Keluarga di Tayando Yamtel, terima bantuan rehab rumah penduduk. Saya dapat semen 50 bantal dan upah kerja Rp 1.000.000,- dari Dana Desa, sementara warga lainya peroleh bantuan daun zeng dan keramik, dengan upah kerja berbeda “ Ungkap Ibu Siti.

Dana 800 juta Disulap Bangun RS. Maren Kota Tual Diluar Perda APBD 2019

Sementara warga lainya, Bapak Ahmad mengaku, dirinya memperoleh bantuan rehab rumah dari Dana Desa Tayando Yamtel, Daun Zeng 60 lembar dan upah kerja Rp 750.000,- .

Para Anggota BPD Tayando Yamtel, ketika ditanya alasan Dana Desa setiap tahun diperuntuhkan untuk rehab penduduk, mengaku dirinya hanya mengikuti arahan Pejabat Kepala Desa yang ditunjuk Walikota Tual.

Soal Pengrusakan, Ketua DPRD Tual Akui Tak Punya Kewenangan Lapor Polisi

“ kami hanya ikut arahan, selama ini tidak ada rapat bersama masyarakat. Jadi Bapak kalau tanya besaran Dana Desa Tayando Yamtel, silahkan langsung tanya di Pejabat Kepala Desa “ Ujar Anggota BPD Tayando Yamtel.

Dikatakan, selama ini pihaknya tidak mengetahui total anggaran Dana Desa Tayando Yamtel setiap tahun anggaran, karena Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa tidak pernah disampaikan kepada BPD dan selama ini tidak ada musyawarah bersama masyarakat.

Warga Kur & Tayando Menangis Disaat DPRD Bermimpi Helikopter

Pejabat Kepala Desa Tayando Yamtel, sampai saat ini belum berhasil dikonfirmasi tualnews.com, terkait hal ini. Namun diduga kuat Kasus Dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ) Dana Desa Tayando Yamru, yang sudah menyeret Mantan Pejabat Kepala Desa, dan Bendahara di jeruji besi Polres Tual, memiliki kemiripan kasus yang sama.   ( TN )