Uskup Mandagi & Bupati Malra Ditandu Pemuda Ohoijang

Uskup diosis amboina, mgr. P. C. Mandagi, msc dan bupati malra, m. Thaher hanubun, setelah diterima secara adat kei di perempatan lampu merah, langsung dibawah dengan tandu oleh para pemuda ohoijang menuju lokasi kegiatan.
Uskup Diosis Amboina, Mgr. P.C. Mandagi, MSC dan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, setelah diterima secara adat Kei di Perempatan Lampu Merah, langsung dibawah dengan tandu oleh para pemuda Ohoijang menuju lokasi kegiatan.

Tual News – Peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Pastoran di Gereja Santo Yosep Ohoijang, Kecamatan Kei – Kecil, Minggu ( 15/11/2020 ), diwarnai upacara adat Kei. Menariknya, Uskup Diosis Amboina, Mgr. P.C. Mandagi, MSC dan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, setelah diterima secara adat Kei di Perempatan  Lampu Merah, langsung dibawah dengan tandu oleh para pemuda Ohoijang menuju lokasi kegiatan.

Pantauan tualnews.com, penjemputan Uskup Amboina dan Bupati Malra beserta rombongan, diterima secara adat kei oleh para tokoh adat dari Vatdek dan Ohoijang. Doa adat penjemputan dibawakan, Niko Narwadan, diiringi tarian Ibu – Ibu Paroki Ohoijang dan tipa gong dari Ohoi Debut.

Usai acara adat penjemputan, Uskup Mandagi bersama Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, langsung dibawah menuju lokasi peletakan batu pertama pembangunan Pastoran Ohoijang.

Pejabat Kepala Ohoi  Ohoijang, Yosep Yan Narwadan, membawakan doa adat Kei peletakan batu pertama, kemudian batu penjuru  diberkati oleh Uskup Diosis Amboina, Mgr. P.C. Mandagi, MSC.

Acara  peletakan batu pertama hanya dilakukan Uskup Agung Merauke itu dan Bupati Malra.

Mandagi dalam khotbahnya berharap peletakan batu pertama pembangunan Pastoran Ohoijang, menjadi dasar kuat bagi Pastor yang melaksanakan tugas pelayanan kepada umat.

“ Ini melambangkan kalau Pastor yang tinggal dalam rumah ini harus punya dasar kehidupan rohani yang  kuat yakni mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakanya “ Pesan Uskup Agung Merauke.

Kata Uskup Mandagi, pesan ini bukan hanya kepada para Imam, tapi semua umat Katolik, agar dalam kehidupan toleransi antar umat beragama harus berada di jalan benar.

“ Pesan ini bukan hanya kepada Pastor, tapi kita semua, agar beragama yang benar, jangan beragama asal – asalan, jangan hanya nama Katolik, tapi kelakukan Kafir “ Pintahnya.

Uskup Agung Merauke ini berharap Umat Katolik harus memiliki dasar iman kuat dalam implementasi kehidupan sehari – hari, sehingga apapun badai atau hantaman yang datang tetap kuat dan kuat. Usai peletakan batu pertama, dilanjutkan dengan perayaan Misa Krisma kepada 400 anak di Paroki Ohoijang. ( TN )