Kisruh Kepala Ohoi Wearlilir, Akses Jalan Bandara Ditutup Tujuh Jam

Kisruh-kepala-ohoi-wearlilir-akses-jalan-bandara-ditutup
Kisruh-Kepala-Ohoi-Wearlilir-akses-jalan-bandara-ditutup

Tual News – Pelantikan Kepala Desa / Ohoi Wearlilir, Kabupaten Maluku Tenggara, oleh Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Kamis ( 12/08/2021 ), menuai masalah, buktinya akses jalan utama pada pertigaan menuju Ohoi Wearlilir dan Bandara Karel Sadsuitubun Langgur ditutup alias dipalang sekelompok warga masyarakat yang kecewa dan merasa ditipu oleh Pemkab Malra.

Aksi pemalangan jalan menggunakan kayu, batu dan daun zeng berlangsung sejak pukul 18.00 WIT. Bahkan Posko PPKM Mikro dipertigaan jalan itu dibongkar untuk menutupi bahu jalan.

Warga kecewa atas keputusan Bupati Malra melantik Kepala Ohoi Wearlilir, Konradus Rettobyaan, di Aula Kantor Bupati Malra, Kamis ( 12/08/2021 ), pukul 17.21 WIT.

Para Ibu – Ibu dan remaja puteri membuat pagar betis dalam aksi pemalangan jalan tersebut, mereka nekad membuka pakaian, sesuai tatanan adat dan budaya Kei, apabilah ada pihak yang memaksa membuka palang.

Akibat dari aksi ini, warga yang melintas dengan kendaraan road dua dan empat harus balik arah, karena tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju kampung maupun Bandara.

Kapolres Tual, AKBP Dax Manuputty bersama Dandim 1503 Tual, Let Kol Inf Mario Christian Noya, harus turun melakukan mediasi.

Juru Bicara Massa aksi, Paul Rettob saat itu meminta kehadiran Raja Faan, Patrik Renwarin, dan Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, untuk turun bertemu, sebab mereka seakan ditipu atas pelantikan Kepala Ohoi Wearlilir.

“ Kami palang jalan ini untuk minta kehadiran Raja Faan dan Bupat Malra, tadi di Kantor Bupati Malra saat proses mediasi sudah ada penyelesaian antara dua kelompok yang bertikai yakni pelantikan Kepala Ohoi Wearlilir ditunda untuk penyelesaian adat, namun setengah jam kemudian Bupati Malra melantik Kepala Ohoi Wearlilir “ Kesal Rettob.

Atas permintaan itu, Kapolres Tual dan Dandim 1503 Tual langsung menuju kediaman Raja Faan untuk mediasi, namun saat kembali sesuai keterangan Dandim 1503 Tual, demi alasan keamanan dan menjaga kamtibmas, Raja Faan tidak hadir bertemua warga, namun Raja bersedia menerima perwakilan massa dirumahnya.

Mediasi yang berkepanjangan tidak mencapai titik temu, sementara tidak ada Staf Ahli Bupati Malra yang turun di TKP, hanya terlihat Camat Kei – Kecil, Neles Rettob yang juga putera asli Wearlilir ada di lokasi pemalangan jalan.

Setelah sekian lama menungu, akhirnya Kapolres Tual dan Dandim 1503 Tual meninggalkan TKP.

Atas kesepakatan bersama, sekelompok massa yang melakukan aksi pemalangan jalan bersedia membuka satu jalur jalan dan menutup akses jalan menuju Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, pukul 12.00 WIT.

Sekretaris Kepala Ohoi Wearlilir minta Wakpolsek Kei Kecil dan Danramil 1503 Tual untuk menindaklanjuti aspirasi warga yakni mediasi pertemuan bersama Bupati Malra dan Raja Faan.

“ Kami minta Bapak TNI – Polri segera tindaklanjut aspirasi warga setelah mereka membuka satu akses jalan demi kepentingan umum “ Pintahnya.

Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Ohoi Wearlilir aman dan kondusif, namun aparat TNI – Polri masih bersiaga di TKP. Sementara satu jalur jalan utama sudah dibuka untuk akses transportasi masyarakat, sedangkan akses jalur jalan menuju Bandara Karel Sadsuitubun Langgur masih ditutup. ( TN )