Siswi SMA Tual Dipukul 100 Kali, Ortu Polisikan Guru

Orang-tua-korban-kekerasan-di-sma-kristen-tual-saat-buat-laporan-polisi
orang-tua-korban-kekerasan-di-SMA-Kristen-Tual-saat-buat-laporan-polisi

Tual News – Diduga salah seorang siswi SMA Kristen Tual, Kota Tual, di Propinsi Maluku, berinsial TR, dipukul oleh guru kelasnya, berinsial MZM menggunakan kayu  sebanyak seratus kali.

Kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur atau penganiayaan yang terjadi di SMA Kristen Tual, rabu ( 22/09/2021 ), pukul 10.00 WIT, secara resmi dilaporkan orang tua korban  di Polres Tual.

Orang tua korban yang berprofesi sebagai tukang kayu, mempolisikan oknum guru SMA Kristen Tual, berinsial MZM, atas tindakan kekerasan dan penganiyaan yang mencoreng nama lembaga pendidikan di provinsi Maluku.

SR selaku orang tua korban, membuat laporan polisi di Polres Tual, kamis ( 23/09/2021 ), dengan surat tanda penerimaan laporan, nomor ; STPL/213/IX/2021/Maluku/ Polres Tual.

Kuasa Hukum korban, Dahlan Rengifuryaan, S.H, usai mendampingi korban bersama orang tuanya mendatangi pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak ( P2TP2A ) Kota Tual untuk melaporkan kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur atau penganiayaan yang terjadi, kemudian menuju Polres Tual, membuat laporan polisi.

Kuasa-hukum-korban-kekerasan-sma-kristen-tual
Kuasa-Hukum-Korban-Kekerasan-Sma-Kristen-Tual

Kepada tualnews.com, di UGD RSUD Karel Sadsuitubun Langgur,  kamis ( 23/09/2021 ), saat mendampingi korban untuk visum dokter, pengacara korban membenarkan kejadian yang terjadi dan sudah melaporkan kasus ini di Polres Tual.

“ benar, kami sudah buat laporan polisi di Polres Tual, terkait kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur atau penganiayaan terhadap korban siswi SMA Kristen Tual, TR, “ ungkapnya.

Rengifuryaan mengaku, korban dipukul oleh oknum guru SMA Kristen Tual, MZM, diruangan kelas tanpa ada kesalahan yang dilakukan.

“ korban dipukul oleh pelaku, menggunakan kayu sebanyak 100 kali, yakni lima puluh kali di betis kiri dan lima puluh kali pada betis kanan, “ jelasnya.

Dikatakan, kejadian kekerasan yang terjadi diruangan kelas, pukul 10.00 WIT, saat itu oknum guru MZM menyuruh korban bersama tiga temanya masuk ruangan kelas.

“ guru MZM panggil korban maju depan kelas, tanpa ada kesalahan, memukul korban berulang – ulang sebanyak 100 kali pada betis kiri dan kanan, “ sesalnya.

Kuasa Hukum korban bertekad, mengawal proses hukum kasus ini hingga tuntas, sebab korban adalah anak dibawah umur, yang harus dilindungi dan dijaga, bukan bertindak kekerasan sesuka hati.

Sementara orang tua korban mengaku sangat menyesalkan tindakan oknum guru SMA Kristen Tual tersebut.

“ jadi kemarin, saat cucu saya pulang sekolah, dalam keadaan kaki pincang, saya kira dia bermain di sekolah lalu jatuh, namun setelah masuk rumah baru lihat kaki bengkak, lalu saya tanya dia bilang dipukul guru sebanyak 100 kali, masing – masing lima puluh kali pada betis kanan dan kiri “ Ungkap orang tua korban.

Kata dia, mendengar hal ini, dirinya berganti pakaian dan langsung menuju SMA Kristen Tual.

“ saya ke sekolah ingin bertemu kepsek, namun tidak ada ditempat, sehingga mendatangi wakil kepalah sekolah sampaikan masalah yang terjadi, “ ujarnya.

Orang tua korban meminta Wakasek untuk memanggil oknum guru tersebut untuk bertemu dan menyelesaikan secara kekeluargaan, bila perlu membuat surat pernyataan,  agar perbuatan seperti itu tidak terulang kepada anak lain, namun tidak ada tindak lanjut.

“ setelah itu saya lari menuju rumah Kepsek dan melaporkan kronologis kejadian,   saya minta segera selesaikan saat ini, sebab saya tidak ingin menunggu lama, kalau sampai esok hari, masalah ini dilaporkan ke polisi   “ terangnya.

Dikatakan, setelah dirinya pulang ke rumah, baru mengetahui kalau tindakan kekerasan yang dilakukan oknum guru SMA Kristen Tual, bukan baru pertama kali, namun sudah terulang dua kali.

“ kejadian pertama kali, saat cucu saya dipukul lima puluh kali oleh oknum guru yang sama. Kemarin wakil kepalah sekolah datangi guru tersebut, untuk proses penyelesaian, tapi dia tidak tanggapi, sehingga kami keluarga lapor polisi, untuk proses hukum, “ tegas orang tua korban.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah SMA Kristen Tual, belum berhasil dikonfirmasi terkait kasus kekerasan yang terjadi di sekolah yang dipimpinya. (TN )