Puluhan Tahun Abrasi Pantai di Tanimbar Kei Belum Dapat Perhatian

Abrasi pantai di tanimbar kei hantam kuburan

Tual News – Puluhan tahun warga Desa /Ohoi Tanimbar Kei, Kecamatan Kei – Kecil Barat ( KKB ), Kabupaten Maluku Tenggara, mengalami penderitaan hidup yang sangat luar biasa, karena setiap memasuki musim barat,fasilitas nelayan,  rumah penduduk dan tempat ibadah Masjid diterjang  gelombang air laut dan angin kencang.

“ kami berharap apa yang sudah dijanjikan Pemerintah Daerah, untuk membangun talud pantai di Mun, Desa Tanimbar Kei segera direalisasikan, karena sudah puluhan tahun warga menderita, kalau memasuki musim barat, “ pintah Daniel, warga Mun Tanimbar Kei, kepada tualnews.com, kamis ( 03/03/2002 ).

Daniel mengaku, akibat belum ada perhatian serius pemerintah dan DPRD Kabupaten Malra, setiap tahun warga harus siap menghadapi cuaca ekstrim, sebab angin kencang disertai gelombang pasang air laut harus menghantam rumah penduduk, kuburan dan masjid.

“ karena setiap tahun terjadi abrasi pantai, sehingga perlu dilindungi dengan pembangunan talud penahan ombak, “ jelasnya.

Ini-masjid-mun-tanimbar-kei-yang-dihantam-abrasi-pantai-minggu-kemarin
Ini-Masjid-Mun-Tanimbar-Kei-Yang-Dihantam-Abrasi-Pantai-Minggu-Kemarin

Dikatakan, warga Mun Tanimbar Kei sudah sangat kecewa, karena belum ada perhatian serius Pemkab Malra, walaupun hal ini sudah berulang kali dilaporkan.

“ ditengah cuaca ekstrim seperti ini, warga yang ada dipesisir pantai setiap hari harusa berjaga – jaga, sebab disitu ada kuburan dan masjid, “ ujarnya.

Menurut Daniel, tahun 2019 Bupati Malra, M. Thaher Hanubun sudah berkunjung di Desa Tanimbar Kei, dan sudah menerima keluhan masyarakat Mun.

“ Bapak Bupati Malra sudah datang lihat sendiri, dan berjanji untuk segera membangun talud pantai, sehingga kami berharap agar direalisasikan, “ harapnya.

Menyoal OPD teknis seperti Dinas PUPR dan Bencana Alam, apakah sudah pernah turun lakukan survei di Mun Tanimbar Kei, Daniel mengaku hingga saat ini belum ada SKPD teknis yang turun.

“ memang sudah pernah ada yang datang, tapi mungkin koordinasi kurang bagus, sehingga pembangunan talud pengaman pantai tidak jadi dilaksanakan, “ katanya.

Dikatakan, kebutuhan pembangunan talud pantai di Mun Tanimbar Kei, dalam mengatasi abrasi pantai sepanjang 700 meter.

“ saya usul kalau bisa jangan bangun talud dinding pantai, bila perlu pakai pemecah ombak ( break water ) namanya tetra pord, konstruksiinya sangat kuat, “ terang Daniel.

Dirinya bersama warga Mun Tanimbar Kei, menyampaikan terimakasi kepada Bupati Malra atas janji yang diberikan, dan berharap tahun 2023 segera diperhatikan untuk pembangunan talud pengaman pantai. ( TN – 01 )