Hawear Balwirin SD Kristen Ohoira Dari Rat Magrib

Sekolah-dasar-sd-kristen-ohoira-kecamatan-kei-kecil-barat-kabupaten-maluku-tenggara-selasa-pukul-17. 00-wit-ditanam-tanda-larangan-adat-kei-sasi-hawear-red-
Sekolah-Dasar-SD-Kristen-Ohoira-Kecamatan-Kei-Kecil-Barat-Kabupaten-Maluku-Tenggara-selasa-pukul-17.00-WIT-ditanam-tanda-larangan-adat-kei-sasi-hawear-red-

Tual News – Tanda larangan adat Kei atau dikenal dengan sebutan Sasi ( Hawear Balwirin ), yang ditanam di pintu masuk SD Kristen Ohoira, Kecamatan Kei Kecil Barat ( KKB ), Kabupaten Maluku Tenggara, selasa ( 26/04/2022 ), pukul 17.00 WIT adalah Sasi adat Kei yang dibuat Raja Madwear ( Rat Magrib ).

Rat Magrib, Frans Renfaan ketika didatangi Media Tual News bersama Kapolsek Kei Kecil Barat, Frangky Tethool, di Ohoi Madwaer, rabu ( 27/04/2022 ), membenarkan hal ini.

“ Jadi mereka datang dari Ohoira dengan mobil penumpang, bukan bilang Bapak Raja tolong buat sasi ( hawear – red ) par beta, tapi minta tolong dari saya selaku opa buat sasi untuk cucu, “ Ungkapnya.

SD Kristen Ohoira Ditanam Sasi Adat Kei

Kata Renfaan, saat itu dirinya mempertanyakan dasar pembuatan sasi ( hawear – red ), lalu mereka bercerita tentang kronologis masalah yang terjadi di SD Kristen Ohoira.

Rat-magrib-frans-renfaan-ketika-didatangi-media-tual-news-bersama-kapolsek-kei-kecil-barat-frangky-tethool.
Rat-Magrib-Frans-Renfaan-Ketika-Didatangi-Media-Tual-News-Bersama-Kapolsek-Kei-Kecil-Barat-Frangky-Tethool.

“  Saya kasih pengertian tentang tata cara adat kei pemasangan sasi ( hawear – red ), misalnya kayu yang digunakan adalah jenis kayu ainum, sesuai perjalanan Nen Dit Sakmas, “ Ujarnya.

100 Buah Sasi Adat Kei Marga Rettob Diserahkan Buat Pemkab Malra

Kata Rat Magrib, Sasi ( Hawear Balwirin ), sebagai simbol adat kei seorang perempuan, dan apabilah ditanam disatu tempat, tidak sembarangan dicabut, harus melalui satu tebusan acara adat Kei untuk pemulihan nama baik perempuan tersebut.

“ Saya sudah sampaikan, kalau pasang sasi ( hawear –red ), lalu kemudian ada penyelesaian antara keluarga, maka harus dilaksanakan melalui upacara adat kei, sebab Hawear Balwirin yang ditanam memiliki risiko adat kei dikemudian hari, “ Terang Renfaan.

Rettob : Ini Bukan Soal Uang, Tapi Harga Diri Sebagai Anak Adat Kei

Raja Madwaer mengaku, apabilah dilakukan pencabutan sasi ( hawear-red ), maka harus melalui kesepatakan bersama para tokoh masyarakat, adat, agama dan pemerintah, kemudian selanjutnya digelar acara adat kei pencabutan sasi, dengan pemulihan satu buah benda adat Kei atau dikenal dengan meriam ( lela ) yang ditanam ditempat sasi tersebut.

Selain itu kata dia, benda adat kei seperti satu buah mas, dan tiga buah kain sarung harus disiapkan untuk ritual adat kei.

“ Informasi berkembang di masyarakat, saya yang pasang sasi ( hawear ), saya tidak punya hak apa – apa di Desa Ohoira, “ Ujarnya.

Ruagan guru dan kelas sd kristen ohoira dipalang kayu dan ditanam sasi e1650973661459

Kata dia, dirinya hanya menjelaskan tata cara dan prosudur pemasangan sasi ( hawear – red ), serta risiko adat kei, sedangkan urusan selanjutnya adalah tanggungjawab keluarga yang pasang sasi.

“ Tidak benar, Rat Magrib pasang sasi di SD Kristen Ohoira, “ Bantah Frans Renfaan.

Untuk diketahui, sesuai data yang dihimpun Media Tual News, Kepala Sekolah SD Kristen Ohoira yang sudah dilantik  Bupati Malra, Sintya Senli Sedubun, bersama suami Semuel Gat C. Sedubun, dan keluarga mendatagi kediaman Rat Magrib, selasa sore ( 26/04/2022 ), pukul 16.30 WIT.

Diduga Ada Korupsi Pembangunan Gereja Protestan Weduar Fer, Aparat Hukum Diminta Sidik Panitia

Mereka meminta petunjuk Rat Magrib, tentang prosudur pemasangan sasi ( hawear ) sesuai tatatan adat dan budaya kei, lalu pukul 17.40 WIT, dilaksanakan pemasangan sasi ( Hawear Balwirin ) pada pintu masuk ruangan Kepala Sekolah dan pintu masuk SD Kristen Ohoira.

Pintu masuk ruangan Kepsek SD Kristen Ohoira, dipalang dengan kayu, kemudian satu buah sasi daun kelapa putih dipasang ditengah, beralaskan batu. Tampak satu buah baju dinas ASN guru digantung ditengah sasi tersebut.

Pertemuan-fasilitasi-yang-dipimpin-kades-ohoira-dan-pendeta-gpm-ohoira-serta-disaksikan-kapolsek-kei-kecil-barat-frangky-tethool
Pertemuan-Fasilitasi-Yang-Dipimpin-Kades-Ohoira-Dan-Pendeta-Gpm-Ohoira-Serta-Disaksikan-Kapolsek-Kei-Kecil-Barat-Frangky-Tethool

Sementara pintu masuk SD Kristen Ohoira juga dipalang kayu, dan ditanam Sasi ( Hawear Balwirin ), beralaskan batu dan dibungkus kain sarung.

Pertemuan Mediasi di Balai Ohoira

Pantauan Media Tual News, menyikapi persoalan pemasangan sasi ( hawear ) di SD Kristen Ohoira, Kepala Ohoi bersama perangkat, para tokoh masyarakat, adat, agama, dan pemuda menggelar pertemuan bersama di Balai Desa Ohoira, rabu ( 27/4/2022 ), pukul 09.30 WIT.

Jasa Covid-19 Belum Diterima, Pegawai Surati Inspektorat Audit Kapus Ohoira

Pertemuan fasilitasi yang dipimpin Kades Ohoira, dan Pendeta GPM Ohoira, serta disaksikan Kapolsek Kei Kecil Barat, Frangky Tethool, beserta jajaranya itu berlangsung aman dan kondusif.

Dalam pertemuan ini, tak nampak hadir Camat Kei Kecil Barat ( KKB ), namun pihak Sintya Senli Sedubun, bersama suami Semuel Gat C. Sedubun, dan keluarga ikut serta menghadiri pertemuan tersebut.

Pertemuan fasilitasi itu bertujuan mencari solusi terbaik dalam pencabutan sasi ( hawear ) di SD Kristen Ohoira, sehingga actifitas belajar – mengajar bisa berjalan kembali.

Warga Ohoira Tak Nikmati Air Bersih Karena Porsi Adat Belum Selesai

Sessuai rencana sasi ( hawear –red ) yang terpasang di SD Kristen Ohoira, akan dicabut rabu sore ( 27/4/2022 ), namun pantauan media ini hingga kamis pagi ( 28/4/2022 ), belum ada informasi resmi pencabutan sasi.

( Media Tual News )