BBM Langkah di Malra Komisi C Panggil Pertamina

Kepala pertamina tual besama pemilik apms di dprd malra

Langgur Tual News – Menyikapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, Propinsi Maluku, Komisi C DPRD Malra memanggil Kepala PT. Pertamina Cabang Tual untuk diminta penjelasan, Kamis (11/7 ).

Img 20190712 wa0003
Anggota DPRD Malra, Aleks Welerubun, SH

Anggota DPRD Malra, Aleks Welerubun, SH kepada tualnews.com membenarkan hal ini. “ menyikapi keluhan masyarakat di Kepulauan Kei yang sulit memperoleh BBM jenis premium, dan Solar, Komisi C melalui Pimpinan DPRD Malra yakni Wakil Ketua DPRD, Tony Tunavarny mengundang Kepala Pertamina Tual, Akhmadun untuk dimintai keterangan “ ungkap Welerubun.

Dalam pertemuan bersama Komisi C DPRD Malra, Kepala Pertamina Tual didampingi, staf administrasi Finamce, Bony Fangohoi, Pemilik APMS Debut, Erwin Timex, Perwakilan Pemilik APMS Mastur, Kecamatan Kei Kecil Timur, Muh. Zaidi Habil dan Pemilik APMS Fair, Kota Tual, Muchli Alkatiri.

Welerubun pada kesempatan itu minta Pertamina Tual memberikan data pendistribusian BBM di SPBU dan APMS yang ada di kedua daerah ini, karena berdasarkan hasil temuan Komisi C DPRD Malra, diduga kelangkaan BBM yang terjadi karena penampungan BBM oleh oknum masyarakat untuk memperkaya diri.

Img 20190630 wa0006
Anggota DPRD Malra,
Joko Ohoira

Sementara Anggota DPRD Malra, Drs. Yoakim Ohoira, mempertanyakan penjelasan Kepala Pertamina Tual yang mengakui stok BBM untuk Kabupaten Malra dan Kota Tual tersedia untuk 40 hari ke depan.

“ ini menunjukan kalau ketersediaan stok BBM selama satu bulan terpenuhi, lalu kemana sisa stok BBM lainya, sehingga bisa terjadi kelangkaan BBM “ Tanya Ohoira.

Politisi Partai Nasdem itu mempertanyakan kinerja Kepala Pertamina Tual beserta jajaranya yang kurang melakukan pengawasan penyaluran BBM pada SPBU dan APMS di kedua daerah ini.

“ Saya nilai Pertamina Tual lalai dalam pengawasan pembelian BBM di SPBU Langgur, buktinya di SPBU Langgur melayani pembelian BBM jenis premium dan sollar kepada para penjual dan pengecer yang datang membawa Djergen maupun menggunakan kendaraan roda empat dalam jumlah besar yang menganggu aktifitas pembelian BBM untuk melayani kendaraan roda dua dan empat “ ungkapnya.

Kata dia, hal ini yang menyebabkan antrean kendaraan roda empat dan dua yang cukup panjang setiap hari untuk menunggu pengisian BBM, menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalulintas.

Img 20190712 wa0005
Wakil Ketua Komisi C DPRD Malra, Albert Efruan

Sorotan yang sama juga datang dari Anggota DPRD Malra, Albert Efruan, S. PAK. Efruan menilai alasan Pertamina Tual, yang menyebutkan kehabisan BBM di SPBU Langgur, disebabkan karena pengecer yang menggunakan kendaraan umum, merupakan alasan yang tidak rasional, karena stok BBM tetap tersedia.

“ Saya minta kepada Pertamina dan Perindag agar segera mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di Kabupaten Malra, karena sangat meresahkan masyarakat “ pintahnya.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Malra ini juga mempertanyakan kinerja Pertamina dan Dinas Perindag Malra yang kurang melakukan fungsi kontrol, atas ulah oknum tertentu yang sengaja menimbun BBM sehingga terjadi kelangkaan BBM di masyarakat.

“ Saya ambil contoh di SPBU Langgur, baik kendaraan roda dua dan empat mengisi BBM, kemudian menampung disalah satu tempat kemudian kembali lagi lakukan pengisian, lalu dimana peran Disperindag Malra “ Tanya Efruan.

Dirinya juga mempertanyakan fungsi dan peran Disperindag dalam pengawasan, karena diduga puluhan pengecer BBM di Malra tidak mengantongi icin penjualan resmi dari Pemerintah Daerah.

“ Saya duga ada kerja sama oknum staf SPBU Langgur dengan pengecer tertentu untuk membeli dan menampung jumlah BBM dalam jumlah besar, nanti pegawai SPBU itu memperoleh bayaran uang Tip dari penjualan jasa itu “ jelas Abe Efruan.

Kepala Pertamina Tual, Akhmadum dalam pertemuan bersama Komisi C DPRD Malra membenarkan kalau stok BBM untuk Kabupaten Malra dan Kota Tual selalu tersedia, karena berselang tiga hari stok BBM dibawah dari Ambon ke Tual.

“ namun kadang – kadang jumlah stok BBM yang diangkut dari Ambon ke Tual tidak sama “ katanya.

Untuk mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi, Kepala Pertamina Tual para pengecer penjual BBM dan Pom Mini yang tersebar di Kabupaten Malra dan Kota Tual dibatasi atau bila perlu ditutup, sehingga masyarakat di kedua daerah ini yang membeli  BBM jenis Premium dan Solar langsung mendatangi SPBU.

“ untuk atasi kelangkaan BBM, solusinya para pengecer dan Pom Mini ditutup “ Tegas  Kepala Pertamina Tual. ( team tualnews.com )