Satu Warga Malra PDP, Kota Tual Nihil

Img 20200416 wa0000

Tual News – Berdasarkan Laporan Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku hingga rabu ( 15/4/2020 ), Kabupaten Malra terdapat satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP ), sementara laporan Tim Covid-19 Kota Tual, hingga saat ini kosong alias nihil.

Sekretaris Tim Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Malra, kepada tualnews.com, menyebutkan satu PDP 02, berjenis kelamin perempuan, umur 47 tahun, beralamat di Ohoi Waab, Kecamatan Hoat Sorbay.

Dsc 0355 1
31 Pelaku perjalanan yang baru tiba dengan Pesawat Wings Air, Rabu ( 15/4/2020 ), diantar masuk lokasi Karantina 14 hari di SMP AL-Hilal Langgur. ( dok-tualnews )

Kata Ingratubun, status satu warga Malra PDP 02 ditetapkan tanggal 11 april 2020, dan akan dilakukan pemantauan selama 14 hari.

Sekretaris Covid-19 Malra, Mochtar Ingratubun mengaku, 31 penumpang pesawat Wings Air yang tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, rabu ( 15/4/2020 ), setelah melalui pemeriksaan suhu tubuh, atas perintah Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, langsung dikarantina di SMP Al-Hilal Langgur, Kecamatan Kei – Kecil.

“ Kita harus bersyukur karena sampai saat ini di Malra dan Kota Tual, belum ada warga yang positif Covid-19, sehingga semua pihak harus mentaati aturan Pemerintah “ Tegasnya.

Dsc 0454
Kapolres Malra, didampingi Ketua Bhayangkari, Ny. Linda Alfaris Pattiwael membagikan sembako kepada tukang ojek di depan Hotel Dragon.

Kata dia, 31 pelaku perjalanan dengan pesawat terbang yang baru tiba di Langgur harus menjalani masa karantina selama 14 hari.

“ Semua biaya makan – minum dan fasilitas ditanggung Pemkab Malra selama saudara/ i jalani masa karantina di SMP Alhilal “ katanya.

Usai memberikan arahan kepada 31 perjalanan di SMP Al-Hilal, Sekretaris Tim Covid-19 Malra sempat diprotes salah satu pelaku perjalanan yang mengaku  ada penumpang yang lolos dari hasil pemeriksaan di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.

Namun Ingratubun menjelaskan kalau,   salah satu penumpang Wings Air yang saat ini tidak berada di lokasi karantina SMP Alhilal, karena yang bersangkutan sedang sakit sehingga harus mendapat perawatan medis.

“ Jadi yang bersangkutan sakit, karena sesuai laporan orang tua hidupnya tergantung obat – obatan, lalu kami rapat tim di Bandara, orang tua pelaku perjalanan tanda tangan surat pernyataan, untuk dapat perawatan medis, sebab orang sakit kalau ditempatkan di lokasi karantina sangat fatal  “ kata Ingratubun. ( team tualnews )