Saya Minta Maaf Karena Jadi Beban Hidup Keluarga

Img 20200401 wa0004

Tual News – Siswi SMP Negeri 13 Kei Kecil, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku, Ane Marselina Tawrutubun alias Nike, yang meninggal karena gantung diri didalam rumah selasa ( 31/3/2020 ) pukul 18.00 WIT di kediaman Gerardus Tawrutubun Desa / Ohoi Letvuan, tentu menjadi tanda tanya masyarakat, namun yang pasti motif bunuh diri itu dilakukan siswi SMP umur 13 tahun, karena tertekan dan sering dimarahi.

Img 20200401 wa0026
Ini bukti surat tertulis yang ditulis tangan almarhum Nike, sebelum nekad melakukan aksi gantung diri dirumahnya, selasa ( 31/3/2020 ) pukul 18.00 WIT di Desa Letvuan.
( dok-tualnews )

Berdasarkan bukti surat tertulis yang ditulis tangan almarhum Nike, sebelum nekad melakukan aksi gantung diri dirumahnya yang diterima tualnews.com rabu ( 01/4/2020 ) menyebutkan kalau dirinya minta maaf karena sudah menjadi beban hidup keluarga.

Kata almarhum adik Nike yang mengaku sangat sayang keluarganya itu, kalau dirinya tertekan kalau sering dimarahi orang tua.

Img 20200401 wa0027
Ini bukti surat tertulis yang ditulis tangan almarhum Nike, sebelum nekad melakukan aksi gantung diri dirumahnya, selasa ( 31/3/2020 ) pukul 18.00 WIT di Desa Letvuan.
( dok-tualnews )

“ Kamong berdoa supaya Tuhan Yesus terima saya dirumahnya “ tulis Nike pada selembar kertas yang ditinggalkan.

Seperti diberitakan tualnews.com, berdasarkan laporan kronologis Polsek Kei – Kecil yang diterima tualnews.com, menyebutkan siswi SMP asal Desa Letvuan, umur 13 tahun itu meninggal ketika ditemukan orang tuanya gantung diri didalam kamar.

Ibu korban, Wilhelmina Renyaan dalam keteranganya mengaku sekitar pukul 16.00 WIT, dirinya bersama anak korban berada dirumah neneknya, Pangratia Ngoranubun sampai pukul 17.00 WIT.

Img 20200401 wa0017 1
Rekonstruksi Polsek Kei – Kecil di rumah Nike usai gantung diri didalam rumah di Desa Letvuan, Selasa ( 31/3/2020 ). ( dok-tualnews )

Kemudian, sang ibu mengatakan kepada anak korban Nike. “ duduk disini sudah, tunggu mama datang, mama pergi ambil embal dulu “ katanya.

Setelah itu ibu korban dan neneknya, pergi mengambil embal, namun sewaktu dalam perjalanan pergi mangambil embal di kampung Letvuan Islam, Ibu korban mengaku melihat anak korban keluar berdiri didepan rumah neneknya, kemudian berjalan menuju rumah korban  didepan SMP N 13 Letvuan.

Pukul 18.30 WIT, ibu korban kembali ke rumah Nenek, Pangratia Ngoranubun dan meminta tolong saudara Yustinus Renyaan, untuk mengantar pulang ke rumah dengan menggunakan sepeda motor.

Sampai didepan rumah, Ibu korban mengetuk pintu sebanyak tiga kali, namun karena tidak ada tanggapan korban Nike, saksi langsung ke pintu belakang rumah dan ternyata pintu belakang rumah sudah terbuka lebar.

Selanjutnya sang ibu masuk kedalam kamar korban dan melihat korban Nike anaknya sudah tergantung dengan posisi pada leher korban sudah terikat sebuah kain sarung.

Mendapat laporan, Piket SPKT Polsek Kei – Kecil langsung ke Rumah Sakit Hati Kudus Langgur dan bersama Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Malra mendatangi TKP.

Namun pihak keluarga telah bersepakat untuk tidak dilakukan pemeriksaan maupun otopsi dan menerima kematian korban dengan ikhlas. Pihak keluarga kemudian membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi. Menurut keluarga, korban Nike tidak mempunyai masalah dengan keluarga ataupun orang lain. ( team tualnews )