Wujud Laboratorium Perdamaian Dunia, Gubernur Maluku Rayakan Natal Bersama di Nuhu Evav

Img 20191231 wa0005
Guna mewujudkan Provinsi Maluku sebagai laboratorium perdamaian dunia, Gubernur Maluku, Murad Ismail hadir di Kepulauan Kei dalam rangka perayaan Natal 2019 Pemprov Maluku bersama Pemkab Malra dan Kota Tual yang berlangsung, senin ( 30/12/2019 )

Tual News – Guna mewujudkan Provinsi Maluku sebagai laboratorium perdamaian dunia,   Gubernur Maluku, Murad Ismail hadir di Kepulauan Kei dalam rangka perayaan Natal 2019 Pemprov Maluku  bersama Pemkab Malra dan Kota Tual yang berlangsung, senin ( 30/12/2019 ) di Kantor Bupati Malra baru  jalan Debut Langgur.  

Gubernur Maluku yang didampingi Isteri yang juga Ketua Tim PKK Maluku hadir bersama Pj. Sekda Maluku, Anggota DPRD Propinsi Maluku dari dapil enam merayakan natal bersama Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag serta seluruh OPD Pemkab Malra dan Pemkot Tual, Forkopimda, ASN, Camat, Para Raja dan seluruh Kepala Desa / Ohoi.

Img 20191231 wa0010
Dalam kegiatan Safari Natal 2019 Gubernur Maluku, Murad Ismail memberikan bantuan kepada para nelayan, bantuan rumah sederhana dan bantuan fasilitas kepada Panti Asuhan Bahkti Luhur yang diterima Moses Fofied, senin ( 30/12/2019 )

Acara Natal  ini diawali dengan ibadah syukur bersama  Umat Khatolik dan Protestan melalui refleksi Natal dan doa syafat yang dibawakan Ketua Klasis GPM Kei Kecil, Pdt Frans Joseph Syahhailatua, S.Th.

Sementara pesan Natal disampaikan langsung Pastor Anton Kewole, mewakili Uskup Diosis Amboina. Perayaan Natal bersama dua pemerintahan kembar ini bersama Gubernur Maluku dimeriahkan dengan suguhan vocal group Naviri, Samra dari Ohoi Banda Elly dan Paduan Suara EMS.

Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutanya pada perayaan natal bersama mengajak semua komponen masyarakat untuk merenungkan tema Natal Tahun 2019 dari Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia ( PGI ) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia ( KWI ) yakni  “ hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang ( Yoh 15:14-15) “.

“ tema ini mengandung arti dan makna tentang pentingnya membangun persahabatan sejati dengan semua orang tanpa memikirkan apapun latar belakangnya “ pintah Gubernur.

Img 20191231 wa0005
Guna mewujudkan Provinsi Maluku sebagai laboratorium perdamaian dunia, Gubernur Maluku, Murad Ismail hadir di Kepulauan Kei dalam rangka perayaan Natal 2019 Pemprov Maluku bersama Pemkab Malra dan Kota Tual yang berlangsung, senin ( 30/12/2019 )

Pandangan ini kata Murad, sejalan dengan tema Natal yang diusung Gereja Protestan Maluku ( GPM ) yaitu “ Memuliakan Allah Dengan Menghadirkan Damai Sejahtera di Bumi “ . “ tema ini mengandung setidaknya dua pesan penting, pertama secara vertical umat memuliakan sang pencipta dengan mengucap syukur atas berkat dan rahmatnya, sedangkan secara horisontal, membangun relasi yang harmonis antara sesama manusia dan lingkungan hidup “ terang Gubernur Maluku.

Gubernur menaruh harapan besar bagi seluruh umat beragama di Provinsi Maluku untuk terus membangun kerja sama dan kerukunan hidup yang berkelanjutan. “ Maluku dikenal sebagai Laboratorium perdamaian, mestinya rakyat maluku jadi agen – agen perdamaian, lebih khusus masyarakat di Kei yang pegang teguh falsafah adat dan budaya Ain Ni Ain akan tetap utamakan kebersamaan dan kerukunan hidup antar umat beragama, sebab pada dasarnya berasal dari satu sumber yang sama “ Jelasnya.

Img 20191231 wa0007
Gubernur Maluku, Murad Ismail secara simbolis menyerahkan paket bantuan perwakilan masyarakat penerima bantuan di Kabupaten Malra pada perayaan Natal 2019

Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini berharap, perayaan Natal tahun 2019, umat Kristiani di Kabupaten Malra dan Kota Tual ke depan akan tampil sebagai agen perdamaian yang terus menjaga hidup orang basudara di Maluku.

Dalam kegiatan Safari Natal ini Gubernur Maluku, Murad Ismail memberikan bantuan kepada para nelayan, bantuan rumah sederhana dan bantuan fasilitas kepada Panti Asuhan Bahkti Luhur yang diterima Moses Fofied.

Sementara Walikota Tual, Adam Rahayaan, S.Ag dalam amanatnya mengaku, momentum perayaan Natal bersama tahun 2019 bagi masyarakat di Kepulauan Kei memiliki nilai kehormatan yang  luar biasa.

“  karena baru terjadi kepemimpinan di Provinsi Maluku, dua daerah kembar di pulau Kei dipersatukan dalam perayaan Natal bersama tahun 2019 “ tandasnya.

Menurut Rahayaan, walaupun dua pemerintahan kembar itu terpisah, namun tetap satu, karena memiliki satu bahasa yakni Bahasa Kei, dan satu kesatuan masyarakat adat,  dengan pijakan Hukum Adat Larvul Ngabal.

“ jadi jika ditarik ulur ke belakang katong semua orang bersaudara, yakni Maluku satu darah, kalau kembali kepada konteks nusantara, maka katong semua menjadi satu yaitu bangsa Indonesia “ ujarnya.

Hal senada juga diakui Bupati Malra, M. Thaher Hanubun. Dalam sambutanya pada perayaan Natal 2019, Bupati Hanubun mengakui sejak kepemimpinan Gubernur Maluku, Murad Ismail baru dapat terlaksana Natal bersama Pemkab Malra dan Kota Tual.

Kata Bupati, Kabupaten Malra yang melahirkaan empat kab/ kota di Provinsi Maluku merupakan satu kesatuan, olehnya itu melalui perayaan Natal 2019 menjadi momentum untuk tetap menjaga suasana kebersamaan, persaudaraan dan kerukunan hidup antar umat beragama.

Pada perayaan natal 2019, Gubernur Maluku, Murad Ismail yang didampingi Bupati Malra, M. Thaher Hanubun menyerahkan bantuan secara pengadaan armada penangkapan ikan  kepada kelompok usaha bersama ( KUB ) Ohoingur dari Desa Langgur yang diterima Theodorus Renwarin dan bantuan kepada KUB Sarwe Ohoi Rat, Kecamatan Kei Kecil Timur yang diterima Ketua M. Arif Setitit. Bantuan perikanan itu adalah sumber dana DAK 2019, dengan sasaran enam KUB.

Selain itu penyerahan bantuan speadbot kepada KUB Mor Tel 2 Ohoi Elaar Lamagorang, yang diterima Ketua KUB, Melkior Labetubun. Sasaran bantuan ini akan diberikan kepada sembilan KUB, paket bantuan perikanan 2019.

Sementara bantuan perumahan dari APBN tahun 2019 kepada enam Desa/ Ohoi, jumlah penerima bantuan 53 orang dan bantuan rumah swadaya sumber dana DAK 2019, diterima delapan Ohoi, total nilai bantuan Rp 380.162.500, secara simbolis diterima perwakilan Ohoi Tuburngil.

Khusus bantuan material non lokal, rumah sederhana sehat, sumber dana APBD II yang tersebar di Kei Kecil dan Kei Besar, diserahkan secara simbolis kepada Obki Sathean, dengan nilai bantuan Rp 280.000.000,- dan akan diterima 28 penerima bantuan.      

 ( team tualnews )