1000 Wisatawan China Batal Berkunjung di Kepulauan Kei Maluku

Fb img 1563978700226

Langgur Tual News – Sedikitnya 1.000 wisatawan asing asal  China yang sesuai jadwal akan melakukan kunjungan wisata di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku dalam rangka tour pulau – pulau sekaligus menyaksikan puncak acara Festival Pesona Meti Kei 2019, akhirnya batal berkunjung di Nuhu Evav yang dikenal dengan panorama indah tempat wisata surga tersembunyi.

Fb img 15720680636646929
Acara Puncak Festival Pesona Meti Kei ( Fpmk ) Di Pantai Wisata Ohoidertawun, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku, Sabtu ( 26/10/2019 )

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti pembatalan kunjungan para wisatawan asal Negara China, Taiwan dan Hiongkong, padahal Pemkab Malra sudah merilis jadwal kunjungan 1.000 wisatawan asing itu dalam rundown acara FPMK tanggal 22 – 26 Oktober 2019.

Berdasarkan jadwal acara FPMK 2019 yang diterima tualnews.com, sedianya 1.000 wisatawan asing China akan melaksanakan tour  pulau – pulau di Kepulauan Kei yang dikoordinir Dinas Kelautan dan Perikanan Malra, didukung Dinas Parawisata dan WWF Maluku, namun agenda kunjungan ini batal dilaksanakan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malra, N. Ubro ketika dihubungi beberapa kali untuk dikonformisi terkait batalnya kunjungan 1.000 wisatawan asal China tidak berhasil dihubungi.

Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun tualnews.com diduga fungsi koordinasi dan komunikasi yang kurang intensif, jadwal acara yang berubah   dan mahalnya tiket pesawat ( PP ) Jakarta – Langgur yang menjadi penyebab para wisatawan asing itu mengurung niatnya untuk datang menikmati panorama wisata alam, budaya dan religi di Kepulauan Kei.

Hal yang sama juga dialami Kabupaten Raja Empat, Papua.  Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo mengaku adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Raja Ampat, khususnya di acara Festival Bahari Raja Ampat 2019 yang saat ini sedang berlangsung.

Ia memperkirakan ada 1.000 wisatawan mancanegara yang tidak jadi datang ke Raja Ampat akibat kerusuhan yang terjadi di Papua beberapa waktu silam.

“Wisatawan dari China, Taiwan dan Hong Kong tidak jadi ke sini (Raja Ampat) karena ada pemberitaan kerusuhan,” kata Yusdi Lamatenggo saat ditemui wartawan di Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Selasa (22/10) seperti dikutip dari CNN Indonsia. ( team tualnews.com )