Konflik Dua Desa di Malra, Dua Meninggal dan Puluhan Luka Luka

Img 20221112 wa0021

Tual News – Bentrokan yang terjadi antara dua desa / ohoi di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu ( 12/11/2022) pukul 07.40 WIT hingga siang hari mengakibatkan dua warga meninggal dunia, puluhan luka – luka, termasuk dua gedung sekolah dan puluhan rumah terbakar.

Berdasarkan himpunan data dan informasi yang dihimpun tualnews.com, menyebutkan aksi saling serang antara warga Desa Bombai dan Desa Elat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara menggunakan senjata tajam berupa parang, tumbak, panah waer dan senapan angin.

Berdasarkan kronologis, pukul 08.00 WIT, Warga Desa Bombai yang berjumlah kurang lebih 30 orang berjalan kaki menuju perbatasan Desa Elat, hendak melakukan pemasangan tanda larangan adat Kei ( Sasi ) menggunakan Janur Kuning (Daun Kelapa mudah) diatas lahan yang menurut Warga Desa Bombai lahan tersebut masuk dalam petuanan mereka.

Akibat dari permasalahan ini, terjadi bentrokan antara kedua desa.

Konflik antara dua desa di kecamatan kei besar, sabtu pagi hingga siang
Konflik Antara Dua Desa Di Kecamatan Kei Besar, Sabtu Pagi Hingga Siang

Personil Koramil 1503-02/Elat dan Anggota Polsek Kei Besar yang saat itu berada di TKP langsung berusaha menghadang massa, namun jumlah masa kedua desa cukup banyak sehingga tidak dapat diatasi, lalu aksi saling serang terjadi.

Aksi bentrokan kedua desa ini berlanjut hingga pukul 13.15 WIT, kedua desa saling serang menggunakan alat tajam di Desa Ngurdu, Kecamatan Kei Besar, akibat dari aksi saling serang tersebut, puluhan rumah warga Ohoi Ngurdu terbakar.

Konflik dua desa ini berhasil diredam personel gabungan, Brimob Yon C Pelopor Tual, dan Polres Malra yang tiba di Desa Ngurdu, lalu bergabung dengan Koramil 1503-02/Tual bersama Polsek Kei besar berusaha membubarkan massa dari kedua desa.

Hingga saat ini Kapolres Malra, AKBP Frans Duma yang dikonfirmasi via telepon selulernya belum membalas pesan konfirmasi karena sedang berada di TKP mengamankan kamtibmas.

Gedung sekolah sma n 1 kei besar yang terbakar, akibat. Konflik
Gedung Sekolah Sma N 1 Kei Besar Yang Terbakar, Akibat.konflik

Namun berdasarkan konfirmasi tualnews.com bersama Kabid Humas Polda Maluku, Moh. Rum Ohoirat, sabtu malam ( 12/11/2022) pukul 21.25 WIT membenarkan akibat konflik dua desa di Kei Besar, mengakibatkan dua korban meninggal dunia, dua gedung sekolah terbakar dan dua anggota polisi terluka kena panah wayer.

” hingga saat ini situasi kamtibmas sudah berhasil dikendalikan aparat gabungan TN – Polri, ” Jelasnya.

Ohoirat menghimbau warga masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi, serta tidak menyebarkan foto dan video konflik kekerasan antara kedua desa.

” Bapak Kapolda Maluku minta warga di Malra, jangan sebarkan foto dan video bentrokan di kedua desa tersebut, karena akan menyulut emosi warga, ” Pintah Kabid Humas Polda Maluku.

Berikut data korban luka – luka antara kedua desa yang terlibat bentrokan :

a. Desa Bombai

1. Nama : Urbanus
Umur: 29 tahun
Agama : Katholik
Alamat : Desa Bombay
Ket : Mengalami luka panah pada bagian perut

2. Nama :Wawan Kabinubun
Umur: 27 Tahun
Agama : Protestan
Alamat : Desa Ngurdu
Ket : Mengalami luka panah di bagian dada

3. Nama Korban: Beneriktus Yeuyanan
Umur:15 Tahun
Agama : Katholik
Alamat : Desa Bombay
Ket : Mengalami luka panah di paha

4. Nama Korban: Adrianus Wenehen
Umur:48 Tahun
Agama : Katholik
Alamat : Desa Bombay
Ket : Mengalami panah pada kepala

5. Nama Korban: Thomas Lasol.
Umur: 22 Tahun
Agama : Katholik
Alamat : Desa Soindrat
Ket : Mengalami luka panah pada leher

6. Nama Korban : Wilibrodus Lasol
Umur: 56 Tahun
Agama : Katholik
Alamat : Desa Soindrat
Ket : Mengalami Luka tembak senapan angin pada bagian leher

7. Nama Korban : Remegius Sangur
Umur: 59 Tahun
Agama: Katholik
Alamat : Desa Watsin
Ket : Mengalami Luka Potong di tangan

8. Nama : Tosy Urbanus Uluhayanan
Umur : 28 Thn
Ket : Kena Proyektil pada bagian tengorokan berukuran kurang lebi 0,5×0,5 Cm (MD)

9. Nama : Daniel Kabinubun
Umur : 62 tahun
Agama : Kristen Katolik
Ket : Meningal Dunia akibat terjebak dalam rumah pada saat rumah terbakar akibat dari yang bersangkutan mengalami Kelumpuhan (tidak bisa berjalan)

b. Desa Elat :

1. Nama : Sundari Suatkap
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Mengalami luka panah pada paha kanan.

2. Nama : Riaku Serang
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Mengalami panah pada paha kanan

3. Nama : Ahmad Rifai Sarkol
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Wakatran
Ket : Mengalami luka panah pada lengan kanan

4. Nama : Jamaluddin Suat
Umur : 17 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka tembak senapan angin pada mata kiri

5. Nama : Asri Ibrahim
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Wakatran
Ket : Mengalami luka tembak senapan angin pada pelipis kiri

6. Nama : Sahabuddin Rahaleb
Umur : 14 Tahun
Agama: Islam
Ket : Mengalami luka panah pada paha kanan

7. Nama : Abusalam Suatrean
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Ket : Mengalami luka tembak senapan angin pada lengan kanan

8. Nama : Suryadi Sanmas
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Mengalami luka panah pada paha kiri

9. Nama : Abu bakar Rahaleb
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Mengalami luka panah pada ibu jari kaki kanan

10. Nama : Ahmad Rumra
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
mengalami luka panah pada bagian kaki Kiri

11. Nama : Safaridin Banyal
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka panah pada belakang paha sebelah kiri

12. Nama : Usman Alfi Reli
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Mengalami luka panah pada kaki kiri

13. Nama : Amir Rahaleb
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka tembak senapan angin di hidung

14. Nama : Hafiz Lakuy
Umur : 19 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka tpanah pada tangan kanan

15. Nama : Dikan Suat
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat,
Ket : Luka panah pada persendian kaki kiri

16. Nama : Iman Abean
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka tembak senapan angin pada tangan kanan

17. Nama : Rais Suatkab
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka panah pada tangan kanan

18. Nama : Udin Renhoran
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka tembak senapan angin pada lengan kiri

19. Nama : Rizal Rumluan
Umur. : 26 thn
Agama : Islam
Alamat : Desa Elat
Ket : Luka tembak senapan angin pada pipi kanan

20. Nama : Refan Abean
Umur : 21 Thn
Agama : Islam
Ket: Mengalami luka panah pada bagian paha kanan

21. Nama : M. Riyan Radho
Umur : 17 Thn
Agama: Kristen
Ket : Mengalami Luka Panah pada bagian Dahi

22. Nama : Jumat Wusurwut
Umur : 29 Thn
Agama : Islam
Ket : Mengalami Luka panah pada bagian Leher

c. Aparat Kepolisian yang luka – luka terkena panah wayer

1. Nama : Matias Vavu
Pangkat : Brigpol
Satuan : BKO Yon C Pelopor Tual
Ket : Mengalami Luka panah pada paha kiri.

2. Nama: Surya Indara Lasmana
Pangkat : Brigpol
Satuan : Polsek Kei Kebesar
Ket : Mengalami luka panah pada pinggang sebelah kiri.

Kerugian
materiil yang timbul dari bentrokan antara dua desa tersebut yakni

a. 24 Unit rumah Warga Desa Ngurdu hangus terbakar.

b. 5 Unit rumah Warga Desa Waktran : 5 (lima) Unit rumah hangus terbakar

c. 1 Unit Bangunan Sekolah SMP Negeri 1 Elat hangus terbakar.

d. 1 Unit Bangunan SMA Negeri 1 Malra hangus terbakar.

e. 9 Unit Kendaraan roda dua milik Masyarakat Desa Wakatran hangus terbakar.

Hingga saat ini situasi kamtibmas kondusif, namun aparat gabungan TNI – Polri masih tetap berjaga jaga demi mengamankan kamtibmas.

Ini Hasil Pertemuan Fasilitasi Bupati Malra, Forkopimda dan Tokoh Agama Kei Besar

Sememtara itu pasca konflik yang terjadi antara kedua desa tanggal 6 oktober 2022 lalu, Bupati Malra, Forkopimda sudah turun memfasilitasi perdamaian antara kedua desa, melibatkan para tokoh agama.

Saat itu Wakil Uskup Kei Besar, RD. Frans Leisomar, menegaskan Informasi yang beredar di Media Sosia ( Medsos ) Facebook,terkait tindakan pembakaran kitab suci dan patung Bunda Maria adalah informasi tidak benar alias hoax.

” itu sudah saya klarifikasi bahwa informasi itu tidak benar. Mari kita duduk untuk cari solusi yang tepat, bersama pihak TNI/Polri, ” Pintah Wakil Uskup dalam pertemuan bersama Bupati Malra, Hi.M.Thaher Hanubun dan Forkopimda serta perwakilan tokoh agama, adat dan masyarakat Ohoi Elat bersama Ohoi Bombai, jumat ( 7/10/2022) pukul 14.40 WIT.

Pada kesempatan pertemuan fasilitasi damai di Kota Elat, Kei Besar, Pastor Paroki Hati Kudus Bombai, RD. Jack Bedy, PR mengaku sudah 10 tahun di Kei Besar dan kejadian pengrusakan ini sangat disesalkan.

” Kepada pihak Kepolisian untuk menangkap pelaku pengerusakan, karna saya tau pasti ada orang yang sengaja mengadu domba masyarakat untuk melakukan pengrusakan, ” Ujar Pastor Bedy.

Hadir dalam pertemuan fasilitasi perdamaian kedua desa / ohoi, Bupati Malra, Drs. Hi. M. Thaher Hanubun M. Si, Dandim 1503, Letkol Inf Arfa Y P, Kapolres Malra, AKBP Frans Duma. S.p, Danki 1 Yon C Pelopor, Iptu Arifin Wokanubun S.Hi, Kepala Kesbangpol Malra, Drs. Mohamad Tukloy, Camat Kei Besar, Titus Betaubun, Danramil Elat, Letda Inf Lasarus, Kapolsek Elat, AKP ST. Khashiuw, Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kei Besar, Hi. Abdul Gani Uar, Wakil Uskup, Frans Leisomar, Pastor Paroki Bombay, RD Jack Bedy, Kepala Ohoi Desa/Ohoi Bombai dan Perangkat, Perwakilan Masyarakat Desa/Ohoi Bombay 10 orang

Bupati Malra, Drs Hi. M.Thaher Hanubun, dengan kerendahan hati minta kepada para tokoh agama agar bersama-sama menyikapi persoalan yang terjadi antara kedua Ohoi tersebut

” Kalau persoalan ini dimainkan oleh oknum – oknum tidak bertanggung jawab, maka akan sangat berbahaya, karena masalah ini sudah mengarah ke issu SARA, ” Ujar Hanubun.

Bupati Malra berharap, agar para tokoh agama menyampaikan pesan moral kepada masing-masing umatnya untuk menahan diri.

” Boleh emosi, tapi jangan sampai melakukan tindakan yang dapat merugikan orang banyak, ” Harapnya.

Pesan yang sama juga disampaikan Bupati Malra Kepada para kepala Ohoi, agar jangan tinggalkan Desa/Ohoi.

” Kepala Ohoi harus tetap di kampung, sampaikan kepada warga agar menahan diri, jangan lagi melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri, ” Pintah Bupati Malra.

Dandim 1503/Tual, pada kesempatan ini berharap semua stakholder satukan suara untuk melihat persoalan yang sudah terjadi terutama seperti issu yang sementara beredar di masyarakat.

” Jangan ada lagi yang terprovokasi dengan issu dan informasi dari orang² yang tidak bertanggung jawab, ” Himbau Dandim 1503 Tual.

Dikatakan, pengawasan dan pengendalian yang paling utama oleh Toga, Toda dan orang tua.

Kapolres Malra, AKBP Frans Duma, memohon kepada semua masyarakat Desa agar memperkuat tatanan hidup adat Kei untuk menangkal issu yang sedang beredar.

” Apabila issu ini dimainkan oleh oknum² yang tidak bertanggung jawab dan yang memiliki kepentingan maka akan mempermudah mempengaruhi masyarakat. Tolong masyarakat Desa membantu Kepolisian terkait kasus yang terjadi maka sampaikan ke kami untuk di tindak lanjuti, ” Harap Kapolres.

Harapan yang sama juga disampaikan, Danki 1 Yon C Pelopor.

” Keamanan milik kita bersama, maka kami harap kepada Tokoh agama, tokoh adat untuk memberikan pemahaman kepada Umat agar dapat mengarahkan Umat untuk membuka jalan yang sementara diblokade di Desa Elat. Karena situasi ini sudah dapat kami kendalikan, ” Ujarnya.

Pukul 15.30 WIT, kegiatan tatap muka ini selesai dan masih terus dibangun komunikasi serta koordinasi untuk penyelesaian damai antara kedua desa / ohoi.

Tawuran Pelajar Jadi Bias Konflik Elat dan Bombai

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun media ini, awal mula pecah konflik antara kedua desa / ohoi Elat dan Bombai, berawal dari tawuran antara pelajar SMA Negeri 1 Kei Besar.

Menurut korban Dandi Baranyanan, siswa SMA N 1 Kei Besar, penyerangan yang diduga dilakukan oknum pemuda Ohoi Bombay, penyebabnya dari kejadian tawuran antar siswa SMAN 1 Kei Besar di kota Elat, Kamis ( 6/10/2022) pukul 12.00 WIT.

Kata Dandi, persoalan tawuran itu sudah diselesaikan oleh pihak sekolah bersama orang tua, namun diduga masih ada dendam pribadi.

Dikatakan, pada Kamis malam, sekitar pukul 23.00 WIT, dirinya bersama saksi Imron dan Amir Odar sedang duduk didepan rumah, tiba – tiba ada dua buah kendaraan bemotor dikendarai oleh beberapa pemuda yang diduga berasal dari Desa/Ohoi Bombay berboncengan melintas depan rumahnya di Desa Elat Bawah.

” satu diantara empat orang tersebut melepaskan anak panah ke arah saya dan kena pada perut, lalu saya berteriak ” tolong, beta dapat panah dari anak anak Bombay” dan selanjutnya para pelaku melarikan diri dengan sepeda motor ke arah Desa Bombay, ” Ungkapnya.

Atas kejadian ini, terjadi konsentrasi massa dari Desa Elat sehingga timbul kemarahan warga, apalagi kondisi korban Dandi dianggap parah, sehingga warga membawa korban ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dengan menggunakan speed boat milik warga Desa Elat.

Selanjutnya, Jumat ( 7/10/2022), sekitar pukul 00.30 WIT, terjadi konsentrasi massa dari warga Desa Elat di depan rumah korban sehingga massa melakukan pengerusakan terhadap rumah yang diduga milik warga Desa Bombay di pengeringan Watmadir.

Mendengar kejadian pembakaran dan pengrusakan rumah tersebut, sekitar pukul 02.30 WIT, warga Desa Bombay sekitar 40 orang warga mendatangi Desa Elat dengan membawa panah dan parang guna melakukan penyerangan terhadap warga Desa Elat dan terjadi aksi saling serang antar kedua desa yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka panah.

Saat ini seluruh korban dievakuasi ke RSUD Karel Sadsuitubun dan RS. Hati Kudus Langgur.

Akibat dari kejadian tersebut, mengakibatkan korban luka – luka 12 orang dari Desa Elat yang sudah di rujuk ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur :

1. Nama : DB
Umur : 18 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Ohoi Elat
2. Nama : ES
Umur : 38 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Ohoi Elat
3. Nama : AA
Umur : 25 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Ohoi Elat
4. Nama : SW
Umur : 29 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ohoi Elat
5. Nama : BS
Umur : 29 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ohoi Elat
6. Nama : AA
Umur : 23 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ohoi Elat
7. Nama : OS
Umur : 20 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Ohoi Elat
8. Nama : HS
Umur : 17 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Ohoi Elat
9. Nama : JB
Umur : 43 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ohoi Elat
10. Nama : CU
Umur : 34 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Ohoi Elat
11. Nama : GA
Umur : 29 Thn
Agama : ISLAM
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ohoi Elat
12. Nama : OS
Umur : 23 Thn
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak ada
Alamat : Ohoi Elat

Sementara korban luka – luka dari Ohoi Bombay yang sudah dirujuk ke RS. Hati Kudus Langgur sebanyak 15 orang yakni :

1. Nama : EW
Umur : 38 Th
Alamat : Watsin
2. Nama : AL
Umur : 20 Thn
Alamat : Soinrat
3. Nama : LW
Umur: 23 Th
Alamat: Watsin
4. Nama : AT
Umur : 36 Thu
Alamat : Bombay
5. Nama : FW
Umur: 24 Thu
Alamat : Bombay
6. Nama : FU
Umur : 27 Th
Alamat : Bombai
7. Nama : KK
Umur : 27 Th
Alamat: Watsin
8. Nama : KF
Umur 56 Th
Alamat : Bombay
9. Nama : Tn NF
Umur : 50 Tahun
Alamat : Soinrat
10. Nama : YML
Umur : 42 Tahun
Alamat : Soinrat
11. Nama : TL
Umur : 22 Tahun
Alamat : Soinrat
12. Nama : Tn SF
Umur : 37 Tahun
Alamat : Bombay
13. Nama : VT
Umur : 38 Tahun
Alamat : Bombay
14. Nama : Tn AK
Umur : 26 Tahun
Alamat : Sirbante
15. Nama :Tn TS
Umur : 56 Tahun
Alamat : Watsin

Kerugian materiil yang timbul dari konflik ini yakni dua rumah milik Pastor Paroki Hati Kudus Ohoi Bombay rusak.

Hingga saat ini, situasi terakhir di perbatasan Desa Elat dan Bombay sudah kondusif, namun aparat keamanan TNI /Polri masih ditempatkan diperbatasan kedua Desa dalam menjaga kamtibmas.

( Tim Redaksi Media Tual News)