Ini Sejarah Singkat Pewarta Injil Pertama Masuk GPM Taar Tual

Img 20230313 wa00401

Tual News – Makam pembawah injil pertama masuk Gereja Protestan Maluku ( GPM), Klasis PP Kei Kecil dan Kota Tual, di Ohoi Taar,  Bun Lobak Arob Daniel Tarantein hingga saat ini masih terus dikenang warga jemaat protestan di tanah Kei.

124 tahun telah berlalu, namun makam Bun Lobak Daniel Tarantein, merupakan salah satu situs sejarah agama Kristen Protestan yang ada di Ohoi Taar, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual.

Situs  religi ini mengingatkan semua warga GPM di Maluku, khususnya di Kepulauan Kei, tentang betapa besarnya perjuangan seorang Bun Lobak Daniel Tarantein yang menerima dan menyalakan api Injil di Kei, khususnya  pusat kampung ( woma ) El Watyar, Ohoi Taar.

Untuk mengenang perjalanan pewarta pertama injil di tanah Kei, di GPM Taar, berikut riwayat singkat yang dibacakan pada HUT 124 tahun injil masuk Desa Taar dan peresmian tugu injil, yang dihadiri Ketua Sinode GPM. Pendeta E. T. Maspaitella.

Bun Lobak Arob Daniel Tarentein, awalnya dikenal dengan sebutan nama sebelum dibaptis yakni, Labak Arob Rinjangun.

Dia merupakan anak pertama yang lahir dari pasangan suami istri, Bun Sikrau Rinjangun dan Masmumun Rinjangun/Leisubun.

Saat menjabat sebagai Orang Kay atau Kepala Ohoi,  atas kesepakatan para tua-tua adat Marga Rinjangun, Bun Lobak Arob Rinjangun berangkat bersama Bapak Fredik Bakarbessy Patak pada tanggal 20 Agustus 1895 untuk menerima api Injil.

Selama kurang lebih satu tahun, Bun Lobak Arob Rinjangun, mendapat pelayanan dan pembinaan rohani sebelum akhirnya resmi dibaptis.

Beliau dibaptis di Gereja Victoria Ambon dengan nama, Lobak Arob Daniel Tarantein.

Berselang dua tahun kemudian yakni antara tahun 1895 – 1897, Tarantein kembali ke Woma Elwatyar Ohoi Taar bersama Pendeta Yunus Pieterz.

Dia akhirnya bertugas mendampingi Pendeta saat kembali ke Oho Taar, dan saat itu,  Injil mulai disebarkan ke berbagai Pelosok Kepulauan Kei, khususnya di jemaat GPM Taar.

Demikian ilustrasi singkat Bun Lobak Arob Daniel Tarantein, semoga anak cucu menjadi pewarta perdamaian di Nuhu Evav.