Diundang Presiden AS, Jokowi Beri Masukan Bagi Dunia Atasi Covid-19

Jokowi dan biden

Tual News – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Global COVID-19 Summit,  di sela-sela acara United Nation General Assembly atas undangan pribadi Presiden Amerika Serikat,  Joe Biden.

Jokowi memberikan tiga masukan untuk negara lain dalam mengatasi pandemi COVID-19.

“ Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi sebagai salah satu dari empat pimpinan di dunia,  dipilih secara pribadi oleh presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memberikan masukan bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi COVID-19,” jelas Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai acara Global COVID-19 Summit secara virtual, rabu (22/9), seperti dirilis Humas Kemenkes.

Kata Menkes, ajakan dari Presiden Amerika tersebut disambut dengan baik oleh Presiden Joko Widodo.

“ Presiden Indonesia menekankan,  yang pertama perlu segera dibangun adalah arsitektur sistem ketahanan Kesehatan Global yang baru. Karena sistem Kesehatan antar negara berhubungan erat, terutama di masa Pandemi. kalau kita melihat bahwa di sistem keuangan dunia sudah tertata secara global, arsitekturnya baik, maka Indonesia merasa perlu membawa arsitektur sistem kesehatan global untuk  ditata dengan baik,” kata Menkes Budi.

Hal kedua yang disampaikan Presiden Jokowi, kata Menkes, adalah perlu segera dibangun mekanisme global untuk sumber daya kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara-negara berkembang dalam menghadapi krisis kesehatan.

“ Sama seperti sistem ketahanan keuangan Global yang dibangun dalam bentuk mekanisme IMF yang tata kelolanya sudah jelas, partisipasinya pun juga jelas, “ jelasnya.

Hal itu kata Jokowi, sudah terbukti bisa menyelamatkan kondisi keuangan baik secara fiskal atau moneter di negara-negara berkembang.

“ Indonesia merasa bahwa kita perlu membangun sistem support kesehatan secara global yang mirip dengan sistem support keuangan secara global seperti adanya IMF,” kata Menkes mengulangi ucapan Presiden Jokowi.

Sedangkan masukan ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi adalah perlunya menyusun protokol kesehatan standar agar semua aktifitas global baik itu transportasi, pertemuan, atau acara-acara lainnya bisa mengikuti standar protokol yang sama.

Presiden Jokowi menganalogikan setiap orang tidak pernah pusing kalau masuk ke negara lain,  karena adanya paspor dan satu dokumen itu sudah sama di seluruh negara. Sebaliknya akan sulit melakukan perjalanan ke luar negeri jika paspor untuk masuk ke setiap negara berbeda-beda.

“ Sama juga dengan protokol kesehatan, kita harus standardisasi agar memudahkan gerakan dari seluruh orang ke seluruh negara di dunia,” ucap Menkes.

Menurut Menkes, ketiga masukan tersebut menjadi perhatian Presiden Jokowi mengingat Indonesia akan menjadi Presiden G20 tahun depan.

“ Indonesia berkomitmen siap menjadi salah satu Global Half Manufacturing dari vaksin MRNA yang nantinya akan sangat dibutuhkan untuk memvaksinasi jutaan orang di dunia, “ ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden,  menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemimpin dunia saat ini, yakni pertama,  seluruh pimpinan dunia untuk segera memvaksinasi warganya secepat-cepatnya.

“ WHO sendiri menargetkan tahun ini 40% dari populasi dunia bisa divaksinasi dan tahun depan 70% populasi dunia bisa divaksinasi, “ jelas Biden.

Presiden Amerika Serikat juga  menekankan tentang tindakan segera untuk menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia.

“ sudah 4,5 juta umat manusia di dunia wafat karena COVID-19. Olehnya itu saya  ajak para pimpinan dunia agar bersama-sama bisa mempersiapkan seluruh alat kesehatan, obat-obatan, dan hal-hal lainnya yan dibutuhkan dalam menghadapi pandemi ini, “ pintahnya.

Biden juga mengingatkan kepada setiap negara harus mempersiapkan diri untuk membangun masa depan yang lebih baik, mulai dari membangun arsitektur global ketahanan kesehatan dunia, dan mempersiapkan bagaimana pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata dengan lebih baik.

“ kalau ada negara di dunia yang mengalami masalah kesehatan bisa segera dibantu,  sama seperti kalau ada negara di dunia mengalami kesulitan keuangan bisa dibantu oleh badan internasional seperti IMF, “ katanya.

Biden berharap, semua negara harus memiliki ketahanan kesehatan yang baik, bukan hanya negara maju tetapi juga negara-negara berkembang. ( TN )