Ketua Klasis GPM PP Kei Kecil dan Kota Tual Akui Obor Injil Simbol Perdamaian

Img 20230314 wa0032

Tual News – Ketua Klasis Gereja Protestan Maluku ( GPM ) Pulau – Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, Pdt. I. K. Koljaan,S,Th, menegaskan obor injil adalah obor perdamaian.

” Tadi dalam perayaan HUT 124 tahun injil masuk Desa Taar, Bapak Ketua Sinode awali pembakaran obor utama injil yang dibawah oleh salah satu anak cucu Bun Labok Arob Daniel Tarantein yaitu Roberto Tarantein, Obi masih ingat apa yang dibilang Bapak Ketua Sinode GPM ?, kalau sudah lupa, nanti mama yang bilang, obor injil adalah obor damai, ” Ungkap Pendeta Koljaan dalam khotbah HUT 124 tahun injil masuk Taar dan peresmian tugu injil GPM Taar, senin ( 13 / 3/2023).

Img 20230313 wa0044

Menurut Ketua Klasis GPM, obor injil adalah obor damai, karena melalui berita injil yang disampaikan bagi semua umat manusia.

” Taar harus jadi pembawa damai, bagi semua orang di dunia dan secara khusus di tanah Evav, ” Pintahnya.

Pendeta Koljaan mengaku dalam napak tilas obor yang dilaksanakan, dirinya sempat bertanya kepada para pemuda GPM Taar, mereka menyatakan senang dengan perayaan 124 tahun injil masuk Ohoi Taar.

” Tadi saya tanya anak – anak Taar, senang kaseng ? Para pemuda dan pemudi akui sangat senang. Olehnya itu saya minta buktikan itu sebagai pewarta damai di bumi Evav, ” Ujarnya.

Sekda kota tual dan wabup malra yang hadir pada hut 124 tahun injil masuk taar dan peresmian tugu injil taar, senin 13 maret 2023

Dia mengisahkan, ketika pertama kali mendapatkan SK sebagai Sekretaris Klasis GPM Kei Kecil dan Kota Tual, sangat kaget sebab merasa memikul beban berat.

” Saat terima SK, saya sendiri kaget, karena merasa beban cukup berat, artinya saya harus berhadapan dengan keluarga sendiri yang carakter sangat keras di wilayah ini, ” Kisahnya.

Namun di perayaan injil masuk ke 124 tahun di Ohoi Taar, sekarang sangat bangga berdiri diatas mimbar ini.

” Saya bangga berdiri diatas mimbar ini, karena walaupun belum seratus persen, tapi nampak perubahan dalam kehidupan masyarakat di woma El Watyar, dan sudah meminimalisir kondisi yang terjadi, bayangkan ketika saya di Kei Besar, hati kecil menangis, kenapa masalah terus terjadi libatkan anak – anak di negeri bersejarah, ” Tandas Koljaan.

Dikatakan, injil masuk di GPM Taar memilki keunikan, karena tidak dibawah oleh orang lain, melainkan dibawah oleh anak negeri Taar sendiri.

” Roberto Tarantein bawah obor injil, hal ini sebagai bukti, damai akan terpancar dari keluarga ini, agar menjadi teladan bagi semua anak – anak di woma El Watyar, ” Terang Ketua Klasis GPM Kei Kecil dan Kota Tual.

Dijelaskan, dalam firman Tuhan, Masmur 11 ayat 1 – 7 mengisahkan tentang nyanyian pujian Daud ketika dia berhadapan dengan tantangan.

” Daud menyanyikan masmur ini, kalau benteng kekuatannya adalah Tuhan maha pelindung, ” Ujarnya.

Hal ini kata Pendeta Koljaan, Daud mengajarkan kepada semua umat manusia, kalau menghadapi kekuatan apapun, jangan andalkan kekuatan fisik, dan logika.

” Benteng kekuatan kita adalah Tuhan sebagai tempat perlindungan, ” Tegasnya.

Dikatakan, tema minggu ini, dalam derita, pandang Yesus dan menjauhi kekerasan.

” 124 tahun injil masuk Ohoi Taar, maka anak – anak El Watyar harus menjauhi kekerasan, ” Pesan Ketua Klasis GPM Kei – Kecil dan Kota Tual.

Koljaan menegaskan, 124 tahun injil masuk Taar, adalah waktu Tuhan, agar anak – anak El Watyar menghadirkan kedamaian di Nuhu Evav, dibawah pimpinan Roberto Tarantein, anak cucu dari orang pertama membawah injil masuk Taar yakni Bun Labok Arob Daniel Tarantein.

” Tadi saya lihat Bapak Robi punya saudara- saudari menangis, ketika lihat dia bawah obor utama injil masuk Taar. Ini bukti Robi Tarantein,  sebagai anak cucu Arob Daniel Tarantein, harus menghadirkan damai di Ohoi Taar, ” Jelasnya.

Untuk itu kata Pendeta Koljaan, Roberto Tarantein membuktikan diri pada perayaan HUT 124 tahun injil masuk Taar, berubah sebagai pembawah damai.