Tualnews.com – Paparan radiasi alami dari unsur radioaktif yang terkandung dalam batuan dan tanah di Kepulauan Kei, khususnya wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual sekitarnya, dinilai berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, jika tidak ditangani dengan serius.
Hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti lingkungan yang melakukan kajian terhadap kandungan radionuklida alamiah di wilayah Kepulauan Kei belum lama ini.
Menurut peneliti tersebut, unsur seperti uranium (U), thorium (Th), dan kalium-40 (K-40) yang secara alami ada di kerak bumi, dapat memancarkan radiasi yang berdampak pada manusia, jika berada dalam konsentrasi tinggi.
Paparan kronis terhadap radiasi ini disebut-sebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk kanker.
“Sayangnya, hingga kini belum ada pemetaan resmi maupun edukasi publik dari pemerintah daerah maupun lembaga terkait mengenai tingkat radiasi alami di Tual dan Kepulauan Kei. Padahal di wilayah lain seperti Kalimantan dan Bangka Belitung, pemantauan sudah rutin dilakukan,” ujarnya peneliti tersebut kepada Tualnews.com, Kamis (15/5/2025).
Dia menyebut, salah satu faktor yang memperburuk situasi adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang sumber-sumber radiasi alami dan dampaknya.
“Masyarakat kita belum menyadari bahwa rumah yang dibangun di atas batuan tertentu atau aktivitas pertambangan lokal bisa meningkatkan paparan radiasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, peneliti tersebut mendorong Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) maupun lembaga lingkungan hidup lainnya segera melakukan pengukuran dan pemetaan wilayah rawan radiasi di Maluku Tenggara.
“Ini penting agar ada langkah mitigasi, dan yang paling utama adalah edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Ia juga mengajak tokoh masyarakat, akademisi, dan aktivis lingkungan untuk terlibat dalam mendorong kesadaran publik tentang isu ini.
“Radiasi alami itu memang tidak kelihatan, tapi dampaknya nyata. Lebih baik kita mencegah dan mengedukasi daripada menunggu kejadian buruk,” pungkasnya.