Sehari Pasca Dilantik, Dirjen Imigrasi Langsung Kunjungi Imigrasi Soekarno-Hatta

Img 20230106 wa0013

Jakarta, Tual News – Sebagai bukti komitmen dalam menjadikan Imigrasi lebih baik, Direktur Jenderal
Imigrasi, Silmy Karim langsung turun lapangan untuk pertama kalinya dengan meninjau layanan keimigrasian Soekarno – Hatta.

Berdasarkan Rilis Pers Humas Direktorat Jenderal Imigrasi yang diterima tualnews.com, jumat ( 06 /1/2023) menyebutkan, Silmy mengecek fasilitas auto-gate dan jalur khusus Electronic Visa on Arrival (e-VOA) serta ITAS Online di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta, kamis sore (05/01/2022).

Img 20230106 wa0014

“ Saya meminta agar dibuatkan petunjuk yang lebih ramah pengguna sehingga WNA subjek e- VOA dapat terinformasikan dengan baik. Yang terjadi selama ini, banyak WNA subjek e-VOA masih mengantre pembayaran di konter bank (alih-alih mengajukan secara online),” Pintah Silmy.

Dikatakan meski perkembangan Imigrasi dari segi kesisteman cukup menggembirakan, namun dia mengimbau jajarannya agar senantiasa memperkuat pelayanan.

” Pelayanan petugas Imigrasi tak hanya saat musim puncak lalu lintas seperti masa arus balik liburan Natal dan Tahun Baru saat ini, namun layanan keimigrasian harus dipastikan
selalu prima walau sedang low season, ” Ujarnya.

Silmy berharap auto gatel jangan sampai ada kendala.

“ Auto-gate jangan sampai ada kendala, meskipun saat ini tidak ada penumpang,” Tegasnya.

Diakui apa yang dilakukan, sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo, yakni Imigrasi harus mengupayakan pengembangan pelayanan pada bandara yang dibuka untuk penerbangan langsung internasional.

” Sebagai wajah dari Negara Indonesia, Imigrasi harus terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada WNI dan WNA. Salah satu yang harus diupayakan adalah transformasi kapabilitas Direktorat Jenderal Imigrasi
melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi,” Tandasnya.

Silmy menambahkan, pengembangan sistem dan alur pelayanan dan pengawasan keimigrasian, didukung integrasi data dan arsitektur teknologi yang mumpuni merupakan hal yang krusial.

Dengan demikian, kata Silmy, Imigrasi harus benar-benar memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi dan talenta global, sebab Ini merupakan salah satu fungsi keimigrasian yang menjadi atensi khusus Direktorat Jenderal Imigrasi.

Dikatakan dalam aspek pengawasan, pencegahan dan penangkalan (Cekal), Imigrasi berkomitmen
meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan komunikasi, baik secara internal maupun
antar lembaga.

” Layanan keimigrasian yang mudah harus tetap diimbangi dengan kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara dan kepentingan nasional, ” Ujarnya.

Menurut Silmy, sebagai salah satu pintu masuk utama Indonesia dengan volume lalu lintas yang sangat tinggi, TPI Bandara Soekarno-Hatta menjadi target utama untuk dijadikan proyek percontohan apabila ke depannya terdapat pengembangan layanan keimigrasian, khususnya paspor dan visa.

” Saat ini, Warga Negara Asing (WNA) dari 86 negara dapat masuk melalui TPI Bandara Soekarno-Hatta dengan lebih cepat menggunakan e-VOA. Warga Negara Asing cukup menunjukkan QR Code pada e-VOA di konter imigrasi, sedangkan pembayaran dilakukan sebelum memasuki Indonesia dengan kartu kredit atau debit berlogo Visa atau Mastercard, ” Ungkapnya.

Meskipun fokus pada fungsi Imigrasi sebagai fasilitator pembangunan ekonomi nasional, Silmy berharap imigrasi tidak menanggalkan fungsinya dalam pengamanan negara.

” Kita harus mencari cara yang terbaik agar semua bisa sesuai dengan harapan, wajah Indonesia menjadi lebih cantik karena layanan kita, dan tetap aman dengan gakkum (penegakan hukum keimigrasian) yang menjadi tupoksi kita,” Tandas Silmy.

( Redaksi Media Tual News)