Jasmono : Benih Kasih Sayang, Gotong Royong dan Saling Menghormati Terkikis di Kei

Fb img 1714049674996

Langgur, Tual News- Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Drs. Jasmono M.Si, mengakui seiring perjalanan waktu, di tanah Kei, Bumi Larvul Ngabal saat ini seakan benih-benih kasih sayang, saling menghormati, saling gotong royong, dan menjalin kehidupan harmonis antar masyarakat di Kepulauan Kei kian terkikis.

Padahal kata Jasmono, pesan para leluhur Kei seperti “Vuut Ain Mehe
Ngivun, Manut Ain Meher Tilur, Suuk Reen, Seang Fangnanang, Blet Hormat” kini tinggal menjadi kenangan , tanpa narasi dan literasi.

Fb img 1714049610910

” Untuk itu, saya ajak mari kita kembali merawat kebesaran adat istiadat Kei dengan jaga ucapan kita, kebiasaan kita, tindakan kita, dan juga gagasan karya kita, ” Ajak Pj. Bupati Malra dalam amanatnya yang dibacakan Penjabat Sekda Malra, Nikodemus Ubro pada pembukaan dialog lintas agama, lintas generasi tahun 2024 yang digelar FKUB bekerja sama dengan Pemkab Malra di Balroom Kimson Centre Ohoijang, Kamis ( 25 /4/2024).

Dia mengingatkan, kalau sejarah enggan menulis nama kita, ketika generasi ini tidak bisa merawatnya dengan motto, mengumpulkan tersesak, menyambung yang terputus, dan menyatukan yang tercerai.

” Untuk itu bagi saya, kegiatan dialog ini penting dan strategis, untuk rumuskan pikiran-pikiran cerdas serta terbaik dari kita. Mari kita jadikan sebagai referensi penting menghadapi berbagai kemelut kemanusiaan yang terjadi di negeri Maluku Tenggara yang kita cintai bersama, ” himbaunya.

Sebelumnya diawal sambutannya, Pj Bupati Malra melalui Ubro, mengangkat ucapan Perdana Menteri Inggris, Margareth Ticher sebagai perempuan pertama yang mengatakan seperti ini,

“ Perhatikan apa yang anda pikirkan, karena akan melahirkan perkataan. Perhatikan apa yang anda katakan, karena akan melahirkan tindakan (aaction), perhatikan tindakan anda dan diulangi terus akan melahirkan kebiasaan (habits), perhatikan kebiasaan anda karena akan lahirkan karya dan perhatikan karya anda, sebab akan jadi keberuntungan atau kecelakaan.”

Kata Pj. Bupati Malra, ucapan diatas menarik untuk dicermati dengan baik dan seksama.

” Betapa tidak, kondisi sosial, ekonomi, budaya dan peradaban kita saat ini alami proses turbulensi, haruskan sang pilot segera lakukan tindakan penyelamatan dalam penerbangan, ketika kondisi buruk dan emergency, ” Ujarnya.

Artinya, kata Jasmono, sebagai unsur penanggung jawab, baik sebagai pemerintah, tokoh agama, perempuan, tokoh pemuda adalah tem work yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam merawat masyarakat Maluku Tenggara, Negeri Evav yang kaya akan adat
istiadat (local wisdom).

” Saya harus dengan jujur katakan kalau pada beberapa bulan terakhir ini sering terjadi gesekan -gesekan sosial yang memicu terjadinya ketegangan antar warga, ” Terangnya.

Fenomena ini, menurut Pj. Bupati Malra, jika terus dibiarkan tanpa tindakan positif, terarah, matang dan persuasif, maka akan melahirkan benih-benih kebencian dan kekacauan yang jauh lebih besar.