Polemik Sasi Program Air Bersih Kemensos di Desa Ohoinangan Berbuntut Panjang

Img 20250214 wa0006

Langgur, Tual News- Program air bersih, bantuan Kementerian Sosial ( Kemensos ) RI di Desa Ohoinangan, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara belum lama ini dipasang tanda larangan adat Kei atau dikenal dengan Sasi ( Hawear – red ).

Sasi itu dipasang Raja Ohoinangan, Mahmud Rusbal tanggal 6 November 2024 lalu, dan dicabut sepihak oleh orang tidak bertanggungjawab tanggal 16 Januari 2025.

Raja Ohoinangan, Mahmud Rusbal yang dikonfirmasi, Rabu ( 12 / 2 / 2025 ) membenarkan pemasangan sasi tersebut.

” Benar, Saya yang pasang Sasi itu di program air bersih Kemensos di desa Ohoinangan, ” Ungkapnya.

Ini bukti sasi adat kei yang dipasang raja ohoinangan pada program air bersih kemensos di ohoinangan 6 november 2024
Ini Bukti Sasi Adat Kei Yang Dipasang Raja Ohoinangan, Mahmud Rusbal Pada Program Air Bersih Kemensos Di Ohoinangan 6 November 2024

Ketika ditanya alasan pemasangan tanda larangan adat Kei itu, sementara masyarakat sangat membutuhkan air bersih, Raja Ohoinangan mengakui dirinya memasang Sasi bukan untuk menghalangi program pemerintah, namun permintaanya tidak direspon Kemensos dan Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tenggara.

” Waktu saya bertemu Ibu Indri dari Kemensos dan Kadis Sosial, permintaan saya hanya satu yaitu menggantikan Sekretaris dan Bendahara Pokmas, dengan orang lain di Desa Ohoinangan, ” Jelasnya.

Kata Rusbal, alasan meminta pergantian dua nama tersebut, sebab sekretaris dan bendahara pokmas adalah keluarga dekat Sekretaris Desa Ohoinangan.

” Saya hanya minta dua nama itu diganti, karena Sekretaris Pokmas dapat bantuan ayam petelur hingga saat ini tidak ada ayam di kampung. Sedangkan bendahara pokmas merangkap jabatan bendahara Ohoi, ” katanya.

Bahkan Raja Ohoinangan menuding bendahara pokmas memiliki hubungan kedekatan dengan salah satu oknum pejabat dinsos yang belum ada penyelesaian secara adat Kei.

Diakui, saat rapat bersama Muspika dan Kepala Ohoi Ohoinangan terkait permasalahan itu, terjadi keributan sehingga Sasi yang di pasang pada lokasi air bersih diambil dan dibuang oleh dua perempuan ( Ibu dan anak ) tanggal 16 Januari 2025.

” Jadi satu masalah belum selesai, kini masalah baru lagi yang harus diselesaikan secara adat Kei, ” Ujarnya.

Sementara itu Kabid Dinsos Malra, Yudi Usman Notanubun yang dikonfirmasi media ini, Kamis ( 13 / 2 / 2025 ) mengakui program air bersih Kemensos di desa Ohoinangan sudah masuk tahapan pengeboran, namun karena klaim sepihak Raja Ohoinangan, Mahmud Rusbal tanpa memiliki dasar melakukan pemasangan Sasi ( Hawear- red ) di lokasi program sehingga pekerjaan sementara dihentikan.

” Saya selaku Kabid Sosial yang membidangi program ini sudah berkomunikasi dengan Kemensos untuk mengambil alternatif lain, ” Katanya.

Kata Notanubun, dalam pertemuan fasilitasi bersama Dinsos, Pokmas dan Pemerintahan desa Ohoinangan disepakati mengambil alternatif lain dengan  memindahkan lokasi air bersih di tempat  yang lebih aman.

” Dalam waktu dekat kami bangun komunikasi dengan pihak pengeboran untuk lakukan survei pada lokasi yang baru, ” Terangnya.

Dikatakan penyediaan air bersih di Desa Ohoinangan dilakukan saat kunjungan kerja Menteri Sosial RI di Kabupaten Maluku Tenggara juli 2024.

Menyoal apakah benar lokasi program air bersih dipasang Sasi, Notanubun membenarkan hal itu.

” Benar, Sasi dipasang Raja Ohoinangan, Mahmud Rusbal lalu sudah ada fasilitasi Dinsos terkait permintaan Raja untuk menggantikan Ketua, Sekretaris dan Bendahara Pokmas. Sekretaris Desa Ohoinangan sudah datang sampaikan kepada Kadis Sosial kalau itu masalah administrasi, jadi akan diselesaikan di kampung, ” Jelasnya.

Untuk diketahui program air bersih Kemensos di Desa Ohoinangan, Kecamatan Kei Besar  tahun 2024 menelan anggaran sebesar Rp 1 milyar lebih.