Langgur Tual News – Sengketa Kepala Ohoi Debut antara Marga Letsoin – Teubun versus Marga Jamlean di Ohoi Debut, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara yang disidangkan Dewan Adat Kei akhirnya berujung pada pertanyaan siapa yang mengangkat dan melantik Raja pertama Rumadian, Rat Hendrikus Jang Watratan.
Raja Rumadian ( Rat Manyeuw ) , Norbertus Watratan dalam kesaksianya pada sidang Adat Kei, sengketa Kepala Ohoi Debut di Kediaman Ketua Dewan Adat Kei, yang adalah Raja Feer ( Rat Bomav) ,Hi. ABD. Hamid Rahayaan menjelaskan kalau Raja pertama Rumadian ditunjuk dan diangkat oleh Raja Amarday dari Seram Timur dan Raja Tetoat ( Rat Yarbadang ).
“ Sesuai pesan leluhur, Raja pertama Rumadian yakni Rat Jang Watratan ditunjuk dan diangkat Rat Amarday dari Seram Timur bersama Rat Yarbadang ditahun 1838 “ Ungkap Rat Manyeuw dalam sidang Adat Kei yang dipimpin Raja Feer dan Raja Faan, Patrik Renwarin.
Watratan menepis informasi yang berkembang dalam persidangan tersebut kalau Raja I Rumadian dikuhkuhkan secara adat oleh Raja Rumaat ( Rat Songli ) dan Raja Faan ( Rat Yabfaan) .
“ Jadi yang sebenarnya Rat Amarday dari Seram Timur tiba dengan armada di Tetoat lalu bersama Raja Tetoat datang menghubungi Bapak Kerbau Ohoiwutun untuk dilantik dan dikuhkuhkan sebagai Raja Rumadian pertama, namun saat itu Ohoiwutun menolak lalu minta mereka menghubungi adiknya, Hendrikus Jang Watratan agar dikuhkuhkan sebagai Raja I Rumadian dan diterima “ Jelasnya.
Pakaian Adat Raja Rumadian Hilang
Dalam persidangan itu, Rat Manyeuw, Norbertus Watratan mengakui pakaian kebesaran adat Raja Rumadian hilang alias dicuri.
“ Saya minta kepada warga masyarakat yang mencuri pakaian adat Raja Rumadian agar segera dikembalikan, karena saya masih pikir keluarga jadi secara resmi belum lapor polisi terkait masalah ini “ Ujarnya dalam persidangan adat Kei tersebut.
Atas masalah ini Ketua Dewan Adat Kei, Hi. ABD Hamid Rahayaan minta Penjabat Kepala Ohoi Debut agar segera memfasilitasi pengembalian pakaian adat Raja Rumadian yang diambil dan disimpan warga masyarakat setempat.( team tualnews )