Perkuat Toleransi Jelang Ramadhan, Islam dan Kristen Kepulauan Kei Naikan Kubah Masjid Vuar di Hutan Semawi dan Marfun

Img 20250215 wa00271 scaled

Langgur, Tual News  – Dalam rangka memperkuat kehidupan toleransi antar umat beragama yang sudah digariskan para Leluhur Kei, menjelang bulan suci ramadhan 1446 H, keluarga besar Islam dan Kristen di Kepulauan Kei menaikan kubah masjid peninggalan Leluhur Kei di tanah vuar, pertengahan hutan Ohoi Semawi dan Ohoi Marfun, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Kegiatan yang sakral dan penuh kesederhanaan ini hanya dihadiri anak cucu keluarga besar beragama Islam dari Desa Tual, Ngadi, dan  Ohoitel Kota Tual.

Pemasangan kubah masjid ini juga  disaksikan keluarga besar Wain Islam, Wain Katolik, Semawi dan Marfun.

Kegiatan ini dilaksanakan di pertengahan hutan berkat dukungan cuaca alam yang cerah, Sabtu ( 15 / 2 / 2025 ).

Prosesi adat kei sebelum pemasangan kubah masjid vuar di pertengahan hutan ohoi semawi dan marfun, sabtu 15 februari 2025, pukul 12. 00 wit
Prosesi Adat Kei Sebelum Pemasangan Kubah Masjid Vuar Di Pertengahan Hutan Ohoi Semawi Dan Marfun, Sabtu 15 Februari 2025, Pukul 12.00 Wit

Tepat pukul 12.00 WIT, kubah masjid diantar dan diarak, keluarga Islam dan Kristen menuju lokasi Masjid dan dipasang pada tempatnya.

Sebelum pemasangan kubah masjid ini, dilaksanakan upacara adat Kei yang dibawakan penjaga masjid peninggalan Leluhur Kei yang didalamnya ada makam Leluhur oleh Bapak Albertus Ditubun yang beragama Katolik.

Dalam doa adat ( Tai Taroman – Bahasa Kei   – red ), Ditubun minta penyertaan Leluhur Kei kepada anak dan cucu keluarga besar Islam – Kristen yang hadir dalam pemasangan Kubah Masjid sebagai simbol masjid pertama ummat Islam di Kepulauan Kei.

” Para Leluhur datang lihat semua anak cucu yang ada. Kami bawa pesan kalau masjid pertama di Kei, ada di tanah Vuar, untuk itu kegiatan hari ini yaitu pemasangan Kubah Masjid di Vuar, menjadi simbol kekuatan persaudaraan, ” Ungkap Alo Ditubun dalam doa adat berbahasa Kei.

Usai doa adat selanjutnya kubah masjid dibawah tokoh pemuda katolik asal Ohoi Marfun, Neri Rahabav bersama tokoh pemuda Islam asal Vuar Semawi yang berdomisili di Desa Ngadi Kota Tual, Mahmud alias Lotto Yewahan bersama tokoh Islam, Hasanudin Rumlus, didampingi Alo Ditubun dan Risman Serang menaiki tangga Masjid yang disiapkan untuk prosesi  sakral keagamaan pemasangan kubah masjid di tempatnya.

Sebelum pemasangan kubah masjid, mewakili keluarga  Islam asal Desa Ngadi, Kota Tual,  Hasanudin Rumlus memimpin ibadah Sholat Adzan, diikuti basudara muslim yang lain hingga kubah masjid terpasang pada tempatnya..

Usai kegiatan ini basudara Islam – Kristen melaksanakan foto bersama di lokasi masjid, sekaligus pencerahan dan arahan langsung dari yang tertua  keluarga  Islam.

” Pesan orang tua dan Leluhur kei kita adalah satu,  sesuai falsafah adat Kei AIN NI AIN. Ibarat satu badan didalam tubuh ini, sebelah badan di Islam dan sebelah badan di Kristen. Hanya agama yang memisahkan, tapi kita semua satu, ” Pesan Hasanudin Rumlus kepada keluarga.

Menurut Rumlus, bangunan masjid ini adalah peradaban sejarah Islam di tanah Kei, untuk itu kepada anak cucu bersama keluarga wajib sering datang berkunjung dan berziarah.

” Pesan saya kepada semua orang yang datang harus bersih diri sebelum memasuki tempat sakral ini. Bila perlu baik basudara Islam- Kristen yang datang wajib tinggalkan sendal atau sepatu diluar sebelum masuk lokasi masjid, ” Pintah Rumlus.

Setelah kegiatan tersebut, basudara Islam dan Kristen sudah menyiapkan makanan serta minuman lalu kedua keluarga besar ini menikmati secara bersama – sama dalam suasana kebersamaan, kekeluargaan serta penuh persaudaraan.

Terlihat suasana canda dan gembira mengiringi kebersamaan makan bersama antara basudara Islam dan Kristen dipertengahan hutan Semawi dan Marfun

Setelah itu, basudara Kristen sudah menyiapkan bahan makanan berupa embal, sayur- sayuran dan kasbi sebagai bekal perjalanan pulang basudara muslim dengan membawa dan mengantar hingga tempat kendaraan mobil sebagai bekal basudara muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan nanti.

” Katong tunggu basudara Kristen dong turun di kampung ketika puasa Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Nanti katong buat kue basudara dong bawa pulang untuk keluarga, ” Cetus salah satu Ibu Islam asal Desa Ngadi Kota Tual.

Renovasi Masjid Tertua Vuar Tiga Kali

Untuk diketahui peninggalan Leluhur Kei yaitu sebuah Masjid Tertua di Tanah Vuar pertengahan hutan Semawi – Marfun sudah direnovasi keluarga besar Islam – Kristen sebanyak tiga kali.

Masjid Tertua dengan tumpukan batu segi empat, didalamnya ada makam Leluhur Kei yang hingga saat ini belum diketahui nama pemilik makam tersebut, hanya terdapat bukti sejarah berupa sebuah batu cadas bertuliskan Arab yang ada dilokasi Masjid hingga saat ini.

Menurut  cerita lisan orang tua, jaman dulu ketika basudara Islam yang ingin menunaikan ibadah haji ( Umroh ) di Tanah  Suci Mekah Arab Saudi, hanya naik dan berdiri diatas batu cadas sudah berada di Tanah Suci Mekah.

Namun penuturan lisan orang  tua jaman dulu, perlu diuji dan dilakukan penelitian lebih mendalam terkait siapa pemilik makam didalam lokasi masjid tersebut.

Pada waktu awal peringatan sejarah berdirinya masjid di tanah Vuar, para Leluhur Islam dan Kristen berkumpul dengan membawah bahan makanan dan menyembelih seekor kambing di lokasi masjid.

Itu adalah awal mengenang sejarah para Leluhur, mereka tidak merenovasi tapi hanya datang berkumpul untuk berziarah di lokasi masjid secara alami.

Puluhan bahkan ratusan tahun lamanya, keluarga Islam dan Kristen Desa Ngadi, Tual, Semawi, Wain dan Marfun berkumpul dan melakukan renovasi Masjid di tanah Vuar se masa pandemi Covid – 19 tahun 2020.

Untuk mengenang akan sejarah peradaban Islam di tanah Kei, dibangun Masjid secara  sederhana berbentuk segi empat lalu ditutup daun zeng untuk melindungi makam kuburan tua didalam Masjid.

Namun selama rentang waktu lima tahun sejak tahun 2020, bangunan  masjid tersebut ambruk, karena bahan kayu masjid termakan rayap pada tahun 2024.

Awal bangunan  masjid Vuar ambruk ketika ada petunjuk untuk segera mengunjungi lokasi masjid.

Selanjutnya Neri Rahabav, beragama Katolik mengantar para rekanya beragama Islam dari Kota Tual diantaranya Salim Nuhuyanan, Risman Serang, Muhammad Djein Bugis dan Ivan untuk berziarah di makam Masjid tua Vuar.

Ketika sampai di lokasi Masjid Vuar, benar sesuai petunjuk bangunan masjid sudah ambruk dan menutupi makam

Atas niat baik basudara Islam dan Kristen, bangunan masjid tua vuar direnovasi dan dibangun kembali stengah permanen untuk kedua kalinya pada bulan  Juli – Oktober 2024.

Bangunan dibuat sederhana, berbentuk kubah masjid dan dikerjakan secara swadaya murni keluarga besar Islam dan Kristen.

Tak luput Orang Muda Katolik ( OMK ) stasi Marfun, Paroki Rumaat  dibawa pimpinan Noris Rahabav dan Jemy Wokanubun ikut membantu penyelesaian bangunan masjid Vuar setengah permanen di tanah Vuar, pertengahan hutan Ohoi Semawi dan Ohoi Marfun.

Untuk melengkapi simbol bangunan masjid peninggalan Leluhur Kei yang sudah selesai dibangun,  dilakukan pemesanan kubah masjid dari ibu kota Jakarta.

Kubah Masjid Vuar dipesan dan datang dengan Kapal PELNI bulan januari 2025.

Tepat hari sabtu tanggal 15 Februari 2025, pukul 10.00 WIT, kubah diantar Keluarga Islam Desa Ngadi, Tual dan Desa Ohoitel untuk dipasang di Masjid Vuar, peninggalan Leluhur Kei pada pertengahan hutan Semawi dan Marfun.