Langgur, Tual News- Ketua KNPI Kabupaten Maluku Tenggara, Rizal Ohoitenan, S.H, menuding Penjabat Bupati Kabupaten Maluku Tenggara, Samuel Huwae memiliki misi terselubung dan ada dugaan skenario yang dimainkan untuk menciptakan kondisi kamtibmas di Kabupaten Maluku Tenggara yang tidak aman serta kondusif.
Tudingan ini disampaikan Ketua KNPI Kabupaten Maluku Tenggara dalam Rilis Pers yang diterima media ini, Kamis ( 9 / 1 / 2024 ).
” Kabupaten Mauku Tenggara, Provinsi Maluku saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan, sering terjadi keributan di kantor Bupati Malra, masyarakat dari desa / ohoi berkelompok melakukan protes atas kebijakan Pj. Bupati Malra yang ciptakan perselisihan dan kekacauan di desa / ohoi mereka, ” Ungkap Ohoitenan.
Selain itu, kata dia, ASN Kantor Bupati Malra juga melakukan protes langsung kepada Pj. Bupati Samuel Huwae atas tidakan melakukan pergantian jabatan yang tidak prosudural, dan bertentangan dengan aturan.
” Namun, kami sesalkan Pj. Bupati Malra didukung berberapa oknum ASN, terkesan tidak menghirukan kondisi yang terjadi saat ini,” Sesalnya.
Ohoitenan menduga Pj. Bupati Malra Samuel Huwae, memiliki misi jahat, ada skenario yang dibangun untuk menciptakan Maluku Tenggara tidak aman.
” Keadaan ini, apabila dibiarkan maka akan terjadi kerusakan sisitim pemerintahan, berdampak pelayanan publik terganggu secara menyeluruh, ” katanya.
Ketua KNPI mensinyalir, ada pengalihan perhatian dilakukan Pj.Bupati Malra.
“ Harus waspada, dalam pengeluaran keuangan daerah, awas ada skema tertutup penggunaan keuangan daerah yang dilakukan Pj. Bupati Malra bersama korni – kroniya, ” Sorotnya.
Soroti Pernyataan Ibu Pj.Sekda Malra
Ohoitenan juga menyoroti pernyataan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Malra, Nurjana Yunus, kalau pemerintah daerah saat ini mengalami defisit keuangan.
” Pernyatan Ibu Penjabat Sekda, daerah tidak punya uang membiayai berbagai kegiatan penting, fakta yang terjadi Pemkab Malra bisa beli petasan dan kembang api, melaksankan acara malam tahun baru. Termasuk menyelenggarakan serimonial fhasion show ASN, sambil berpose dan bergaya diatas panggung, ini ada skenario apa ?, ” Tanya Ohoitenan.
Dia menilai kegiatan tersebut tidak punya nilai edukusi dan bermanfaat bagi masyarakat, serta hanya menghamburkan keuangan daerah.
Ditambahkan, akan ada gelombang protes dan penolakan atas kinerja Pj. Bupati Malra, Samuel Huwae berlangsung secara massal baik di Maluku Tenggara, Kota Ambon dan Jakarta.
” Semua aksi itu akibat Pj. Bupati Maluku Tenggara, Samuel Huwae, diduga secara sengaja buat Maluku Tenggara tidak dalam keadaan aman dan kondusif, ” Jelasnya.
Terbukti, kata Ohoitenan, berbagai tindakan Pj. Bupati Malra dengan sengaja melakukan pergantian beberapa camat, pejabat kepala desa / ohoi dan jabatan eselon tiga dan empat Pemkab Malra, tanpa melalui proses aturan sehingga terjadi aksi protes dan penolakan masyarakat.
” Pj. Bupati secara sengaja mengantikan berberapa pejabat kepala desa, akhirnya menciptakan pertikaian dalam desa / ohoi, akibatnya, terjadi saling serang hingga jatuh korban, rumah dirusak, kantor pemerintah diboikot serta aktifitas masyarakat jadi lumpuh, ” bebernya.
Kata Ohoitenan, aksi demonstrasi berbagai elemen mayarakat yang terjadi, baik OKP dan ormas hingga masyarakat desa datangi langsung menyerang kantor bupati malra sebagai bentuk protes atas keputusan Pj. Bupati Maluku Tenggara.
” Semua kejadian diatas, kami menduga ada misi terselubung Pj. Bupati Malra, ” Tegasnya.
Baru Pertama Kali Tunjangan Perangkat Desa Tak Dibayarkan
Ketua KNPI Kabupaten Maluku Tenggara menilai Pj. Bupati Malra, Samuel Huwae, juga telah membuat keputusan kontroversi, sehingga pelayanan publik tidak berjalan optimal di Kabupaten Maluku Tenggara.
” Sangat ironis, tunjangan perangkat desa / ohoi untuk seluruh desa di Kabupaten Maluku Tenggara belum dibayarkan sampai saat ini. Hal ini baru pertama terjadi selama Pemkab Malra, dibawa kepemimpinan Pj. Bupati Malra, Samuel Huwae,” Sorotnya.
Dirinya menyesalkan keputusan Pj. Bupati Malra yang kontraversi tersebut, kemudian berangkat meninggalkan daerah.
” Catatan kami, lebih banyak Pj. Bupati Malra berada diluar daerah, tiba di malra paling lama dua sampai tiga hari langsung tinggalkan daerah, ” Sorotnya untuk kedua kalinya.
Untuk itu Ketua KNPI Malra, Rizal Ohoitenan, S.H secara tegas, mendesak Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) dan Pj Gubernuru Maluku memberhentikan Pj. Bupati Maluku Tenggara Samuel Huwae, dari jabatannya, sebab yang bersangkutan telah mengobrak abrik pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara, dengan bertindak arogan dan merusak tatanan pemeritahan di desa / ohoi.
” Apbilah kondisi ini dibiarkan, maka sama dengan Negara melakukan pembiaran terhadap keterpurukan rakyat. Gelombang protes akan terus terjadi baik masyarakat dan juga ASN, ” pungkasnya.